PT Asaputex Jaya Tegal, Produsen Sarung Ekspor

OWNER : Jamaludin Al Katiri, Owner PT Asaputex Jaya Tegal foto bersama dengan Team BeeNews Media Online, Agata Asri Wijayaningsih Director, Nur Hayati Jurnalis dan Zuhud Budiaji Fotografer, di area Toko Pohon Korma yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 74-76 Kraton, Kota Tegal. (BeeNews.id/Nur Hayati)

TEGAL – Bisnis pembuatan atau produksi sarung bisa menjadi peluang yang sangat bagus untuk mendapatkan penghasilan. Hal ini tidak terlepas dari beberapa alasan yang melatarbelakanginya.

Salah satunya adalah PT. Asaputex Jaya sebagai produsen Sarung Pohon Korma milik Jamaludin Al Katiri selaku pemilik perusahaan yang berlokasi di Kota Tegal, Jawa Tengah. Bermula dari bisnis milik orang tua yang sudah berdiri sejak tahun 1947, kemudian bisnis keluarga tersebut dilanjutkan oleh Jamal sampai saat ini.

Jamal menuturkan bahwa hasil prosuksi perusahaannya adalah produk Handmade atau ATBM yang lebih dikenal dengan nama Sarung Goyor khas Tegal. Produksi sarung ini sudah dimulai sejak tahun 1980 an, hingga mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya yaitu Trophy Upakarti pada tahun 1991 untuk jasa pengabdian tenun ikat. Kemudian Trophy Primaniyarta diterima pada tahun 2006 sebagai Exportir Terbaik Nasional.

Produk handmade ini tidak bisa ditiru dengan menggunakan tehnik printing. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembuatan menggunakan bahan rayon dan pengerjaannya yang masih tradisional. Hasilnya pun lebih adem dan banyak digemari di luar negeri terutama sebagian besar Negara Afrika.

Selama pandemi covid-19, Asaputex merubah sistem kerja karyawan menjadi 80% dirumah dan 20% di pabrik. Pengrajin bekerja di rumah, tanpa perlu berangkat ke pabrik, dengan sistem kerja yang seperti ini ternyata hasil produksi bisa meningkat sampai 2 kali lipat.

Jamal menjelaskan, dengan adanya peningkatan produksi dan juga peningkatan permintaan, berdampak positif bagi perusahaan dan karyawan PT Asaputex. Banyak karyawan yang dulunya hanya pengrajin sekarang menjadi produsen sarung goyor di tempat tinggalnya masing-masing dan bahkan menjadi mitra.

Ditahun 2020 omset sempat mengalami penurunan sampai 50%, namun kemudian di tahun 2021 meningkat sampai 3 kali, tahun 2022 meningkat 2 kali. Sehingga dibandingkan dengan tahun 2020 ada peningkatan sebanyak 6 kali. Salah satunya karena proses pengerjaannya yang dilakukan dirumah.

Jamal menuturkan bahwa untuk pasarnya yang dulunya 60% ekspor, 40% lokal berubah menjadi 90% ekspor dan 10% lokal. Wilayah ekspor pun sampai ke 12 negara Afrika dan Timur Tengah. Proses ekspedisinya menggunakan kontainer dan kapal dari Jawa Tengah. Sementara itu untuk program CSR, PT. Asaputex setiap tahunnya mengadakan program CSR aecara rutin yang diambil dari profit sebesar 8%.

Saat diminta menyampaikan mengenai harapan kedepannya Jamal berharap Pemerintah khususnya Pemerintah Kota Tegal lebih memperhatikan pendidikan dan penyediaan fasilitas untuk anak-anak, karena anak merupakan generasi penerus bangsa.

“Saya berharap Pemda lebih mementingkan pendidikan dan fasilitas untuk anak, misalnya penyediaan tempat wisata dengan konsep edukasi. Kemudian mengenalkan anak-anak kepada flora dan fauna, misalkan membuat kebun binatang mini di Kota Tegal dan menyediakan fasilitas untuk anak belajar berkuda. Pengenalan dan fasilitas ini lebih ditujukan kepada anak-anak, karena perkenalan dimulai dari anak-anak.” kata Jamal.

Advertisements

Untuk harga sarung sendiri berkisar dari harga 55rb – 250rb untuk Sarung Palekat, sedangkan harga Sarung Goyor 300rb-450rb. Best Seller yaitu Songket Turki dengan harga 150rb dan Masterpiece Maroko harga 250rb, sedangkan untuk sarung junior berkisar 60rb.

Bagi masyarakat yang ingin membeli sarung bisa datang ke Toko Pohon Korma yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 74-76 Kraton, Kota Tegal. Ataupun pembelian bisa melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan Tik Tok.(Red2/Galery Foto)

Editor : Irene Indah

TAG :, , , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 116,857