Cegah Stunting Anak Lewat Lomba Inovasi Olahan Ikan

POTENSI : Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tegal Khofifah mengatakan potensi perikanan di wilayah Kabupaten Tegal baik mengingat ada dua tempat pelelangan ikan (TPI), yakni di Munjungagung dan Suradadi. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Dinas Perikanan Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tegal menggelar lomba inovasi olahan ikan. Selain meningkatkan keterampilan memasak, melalui lomba ini diharapkan kampanye gerakan makan ikan semakin menguat sebagai bagian dari upaya Pemkab Tegal mencegah stunting pada anak.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tegal Khofifah saat membuka Lomba Inovasi Olahan Ikan di Gedung Korpri Kabupaten Tegal, Rabu (23/03/2022).

“Kali ini ikan yang dijadikan bahan dasarnya adalah ikan nila. Dan masing-masing peserta kita berikan ikan nila seberat satu kilogram,” katanya.

Dipilihnya ikan nila ini sebagai bahan dasar memasak, selain mudah ditemukan, kandungan lemak pada ikan bernama latin Oreochromis niloticus ini sangat baik.

Kandungan nutrisi pada ikan nila seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki pencernaan, meningkatkan kekuatan tulang, mencegah radikal bebas, mencegah kanker, dan sangat bagus untuk ibu hamil. Sehingga bayi yang akan dilahirkannya nanti menjadi lebih sehat dan terhindar dari stunting.

Kompetisi ini diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri dari unsur TP PKK Kabupaten Tegal sebanyak 18 orang, unsur Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tegal sebanyak 10 orang dan unsur organisasi wanita Kabupaten Tegal sebanyak 7 orang.

“Setidaknya ada sekitar 450 keluarga binaan kami yang memiliki profesi sebagai pengolah ikan di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah. Di sana mereka memproduksi ikan asap untuk jenis cucut, pindang, larak dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Tegal Sisca Zulistia Sabillilah Ardie mengatakan angka stunting di Kabupaten Tegal sangat tinggi. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia tahun 2021, prevalensi balita stunted di Kabupaten Tegal mencapai 28 persen atau tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Wonosobo.

Pihaknya menyambut baik diselenggarakannya lomba memasak ini dan berharap bisa dikembangkan di tingkat kecamatan, desa, dan satuan lingkungan terkecil. Tujuannya adalah memotivasi ibu-ibu di rumah untuk memilih olahan ikan sebagai menu makanan konsumsi keluarga.

“Saya melihat konsumsi ikan kita masih minim. Oleh karenanya lomba ini bisa dijadikan motivasi untuk meningkatkan konsumsi ikan yang ternyata dapat diolah menjadi aneka ragam masakan juga penganan yang menggugah selera. Selain itu, jika dibarengi dengan hobi, ini bisa jadi peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Jadi jangan sampai saat lomba ini selesai, kreatifitas ibu-ibu jadi terhenti, mohon diteruskan,” pesan Sisca.

Advertisements

Dari gelaran lomba olahan ikan ini, keluar sebagai juara pertamanya adalah TP PKK Kecamatan Adiwerna yang mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 3 juta. Juara kedua diraih TP PKK Kecamatan Tarub yang mendapat hadiah uang tunai Rp 2,5 juta.

Juara ketiga diraih DWP Perumda Tirta Ayu yang juga berhak mengantongi hadiah uang tunai sebesar Rp 2 juta. Sedangkan untuk juara harapan satu diraih DWP Satpol PP yang mendapat hadiah uang tunai Rp 1,5 juta.

Juara harapan kedua diraih TP PKK Kecamatan Kedungbanteng yang juga mendapat hadiah uang Rp 1,25 juta dan harapan tiga diraih TP PKK Kecamatan Talang dengan hadiah uang Rp 1 juta.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,006