Surprise Milad Muhadi Setiabudi di Teh Tubruk

SAMBUTAN : Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memberikan sambutan di acara Teh Tubruk, Tegal Harmoni Tegal Guyup Rukun. Sekaligus surprise Milad ke 61 tahun Ayahanda Wali Kota Tegal, DR (HC), Muhadi Setiabudi. (BeeNews.Id/Doc)

TEGAL – Teh Tubruk, Tegal Harmoni Tegal Guyub Rukun Kantor Kementerian Agama Kota Tegal “Melangitkan Jiwa Membumikan Hati” kembali digelar, kali ini dilaksanakan di Riez Hotel Tegal, Sabtu (13/3/2021) malam.

Acara kali ini begitu spesial karena bertepatan dengan Milad Ayahanda Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, DR (HC), Muhadi Setiabudi yang ke 61 tahun.

Saat acara berlangsung, Wali Kota Tegal hadir dengan diikuti kue ulang tahun dengan diiringi lagu Ulang Tahun milik Jamrud. Muhadi pun diminta meniup lilin berangka 61 di atas kue tart tersebut didampingi istrinya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tegal , Ahmad Farhan dalam sambutan menyampaikan arti tema yang diambil. Menurut Farhan, pentingnya hubungan dengan Sang Pencipta dan hubungan sesama manusia atau makhluk harus seimbang.

“Kalau bahasa agamanya, habluminallah itu melangitkan jiwa dan membumikan hati adalah habluminanas, jadi kita tidak hanya shalat saja, sembayang saja sama tetangga tidak rukun, tidak mesem berarti sholate, sembayange ora beres. Demikian juga sesama tetangga apik nemen, pokoknya apik nemen tapi ora tau sembayang itu juga berarti tidak beres juga,” ucap Farhan.

Sementara itu dalam sambutannya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengatakan bahwa ayahnya, Muhadi, adalah contoh sebagai orang tua yang demokratis tidak pernah memaksakan kehendak kepada putra dan putrinya.

“Beliau adalah sosok Orangtua yang tidak egois. Selalu berusaha mengerti setiap anaknya” kata Dedy Yon.

Wali Kota mengisahkan, salah satunya adalah ketika orang tua dengan latar belakang berwiraswasta. Sebagai pengusaha, apa yang ada di benak pikiran orang tua adalah bagaimana putra dan putrinya, khususnya anak yang pertama bisa menjadi pengusaha dan meniru jejak orang tuanya.

Akan tetapi didalam perjalanan hidup Wali Kota menjadi legislatif dan eksekutif (kepala daerah). Ketika dirinya meminta restu, dengan berat hati bapaknya terus memperbolehkan walaupun tidak seratus persen keinginan dari orang tua.

“Ketika beliau ditanya apakah bangga saat putranya menjabat legislatif atau eksekutif (kepala daerah). Kebanggaan dan bahagia itu tidak artinya sebuah kedudukan dan jabatan. Tetapi Orang tua bisa menunaikan cita-cita anak dan bisa menepis keegoan atau memaksakan kehendak orang tua,” ucap Dedy Yon.

Advertisements

Sementara itu dalam ceramahnya, , DR (HC), Muhadi Setiabudi mengatakan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.

“Tema ini adalah bagaimana kerukunana antar umat beragama di Indonesia, NKRI kita jaga, Bhineka Tunggal Ika tetap jaga persatuan kesatuan tetap dijaga sekalipun bermacam suku agama ras dan budaya tetap kita harus menghormati pancasila,” ucap Muhadi.
(Red2/Galery Foto)

Editor : Irene Indah

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 115,328