Megah dan Anggun, Pengantin Adat Palembang Bangga Ikut Lestarikan Budaya Indonesia

BUDAYA : Banyak yang bisa dilakukan untuk melestarikan Budaya Bangsa Indonesia. Salah satunya dengan menggelar pesta pernikahan dengan menggunakan Adat daerah masing – masing. Mulai dari tata cara pernikahan, tata rias dan busana yang dikenakan pengantin.(BeeNews.id/Rizky Ayu Hardiyanti)

PALEMBANG – Merencanakan pernikahan memang tidak semudah yang diangankan. Mulai dari tema, dekorasi, budget, hingga baju pernikahan perlu dipikirkan dengan matang. Karena sekali seumur hidup, pesta pernikahan harus dipersiapkan sebaik mungkin agar berjalan dengan lancar.

Palembang merupakan kota besar yang menjadi Ibu Kota Sumatera Selatan. Adat perkawinan Palembang adalah suatu pranata yang dilaksanakan berdasarkan Budaya dan aturan Palembang.

Gemerlap hiasan di atas kepala membuat penampilan pengantin wanita terlihat fancy. Pengantin akan mengenakan baju adat yang disebut Aesan Paksangko.

Prosesi pernikahan adat di Palembang boleh dibilang kaya akan perpaduan berbagai macam unsur Budaya didalamnya. Banyak orang yang merasa bahwa pernikahan menggunakan adat terkesan rumit dan membutuhkan banyak dana serta waktu yang lama.

Hingga kini, menikah menggunakan prosesi adat masih dilaksanakan oleh masyarakat Palembang, salah satunya adalah Noviati Putri Sari dan Putra Aman Setiawan. Bapak A. Sarjono dan Ibu Sriwati kedua orang tua Novi menggelar pernikahan anak keduanya menggunakan adat Palembang.

“Ini kali kedua kami menggelar pernikahan anak dengan adat Palembang. Waktu anak pertama kami menikah juga memakai adat Palembang,” kata Sarjono.

Saat resepsi utama berlangsung Novi sang pengantin perempuan menggenakan gaun pernikahan adat lengkap dengan hijab, kesan glamour terpancar di hari bahagia. Pengantin bisa menggunakan hijab warna gold atau coklat agar tampak senada.

Citra anggun Aesan Paksangko memang tak terbantahkan. Baju kurung merah bermotif bunga bintang keemasan. Model mahkota Paksangko diperkaya ragam aksesoris keemasan yang menghiasi kepala.

Kepala pengantin perempuan juga dihiasi kembang goyang, kembang kenango, kelapo standan dan perhisan lainnya. Sedangkan pengantin pria mengenakan busana senada dengan seluar pengantin (celana pengantin), selempang songket, serta songkok (kopiah) berwarna emas.

Ketika ditanya apakah mahkota hiasan kepala pengantin tersebut sangat berat, Novi mengungkapkan bahwa memang berat hiasan kepala yang dia pakai.

Advertisements

“Hiasan kepala ini memang berat, tetapi saya senang saat memakainya karena hanya dipakai sekali seumur hidup. Selain tentunya membuat penampilan saya menjadi tambah cantik, juga ikut melestarikan Budaya Indonesia,” kata Novi.

Beberapa aksesoris lain yang membuat penampilan pengantin bertambah anggun dan megah yaitu ikat pinggang, gelang dan kalung yang dikenakan.
(Red2/Galery Foto)

Kontributor BeeNews.id wilayah Sumatera : Rizky Ayu Hardiyanti

Editor : Irene Indah

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 117,343