Gubernur Jawa Tengah Tinjau Posyandu Larangan

MENARGETKAN : Perlu diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penurunan angka stunting sebesar 3,5% per tahun. Pada 2022 angka stunting Jawa Tengah tercatat sebanyak 20,9%.(BeeNews.id/Zuhud)

BREBES – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung ke Posyandu Kamboja di Desa Larangan, Kabupaten Brebes. Kunjungan tersebut dalam rangka memastikan pencegahan stunting di desa-desa berjalan optimal.

“Pemerintah mulai dari desa, kecamatan juga sampai puskesmas memberikan informasi yang benar. Dan yang bermasalah cepat ditangani sejak dalam kandungan,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11).

Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga memperkenalkan program Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dahsyat. Dengan tujuan programnya agar masyarakat desa bisa saling berjejaring bersama membangun dapur yang khusus mengolah asupan gizi yang baik untuk anak, ibu hamil dan keluarga anak yang terkena stunting.

“Menurut saya program Dahsyat ini sangat bagus ya, ini contoh yang kreatif. Jadi dengan lokalitas yang ada, dapur sehat itu membikin orang tua, keluarga, ibu hamil dan bapaknya juga mengerti bahwa ketika memasak itu menyiapkan resep dengan asupan gizi yang baik,” ujar Ganjar.

Ganjar juga mengungkapkan bahwa, untuk mencegah stunting perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat secara aktif. Mulai dari tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat desa dan kecamatan.

Sementara itu, menurutnya calon orang tua harus memperhatikan kondisi anak bahkan sejak dalam kandungan. Hal tersebut untuk mencegah anak yang lahir tidak kekurangan gizi dan mengalami stunting.

“Di Brebes ini karena potensi (stunting) tinggi, maka kerja kita harus lebih keras dan sistematis lagi agar kita bisa mencegah stunting dan kalau sudah bisa merespons dengan cepat,” jelas Ganjar.

“Saya lihat aktivitas di kampung bisa ramai dan menarik, ini potensi untuk bisa mensosialisasikan untuk ibu hamil, untuk balita dan untuk memastikan bahwa kandungan ibunya sehat, nanti anaknya lahir juga sehat. Maka kita bisa mencegah stunting,” imbuhnya.

Lanjut, Ganjar mengungkapkan, pihaknya akan terus menggalakkan upaya penurunan stunting di Jawa Tengah, baik melalui program baru maupun program yang telah berjalan. Di antaranya Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan program pendampingan lainnya.

Perlu diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penurunan angka stunting sebesar 3,5% per tahun. Pada 2022 angka stunting Jawa Tengah tercatat sebanyak 20,9%.

Advertisements

Jika target penurunan stunting 3% per tahun, maka akhir tahun 2022 angka stunting di Jawa Tengah hanya 17,4% dan tahun 2023 mampu turun hingga 14%.(Red3/Kesehatan)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 116,534