Desa Brilian, Program Penguatan Literasi Ekonomi Digital Perdesaan

METODE : Penggunaan pembayaran dengan metode pindai QRIS (quick response code Indonesian standard) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal menjadikan proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Pemerintah daerah terus mendorong tumbuhnya inovasi berkelanjutan di desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menangkap peluang bisnis di era ekonomi digital. Salah satunya dengan mendukung pelaksanaan Program Desa Brilian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pernyataan tersebut disampaikan Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji pada acara Business Gathering Ekosistem Desa yang mengambil tema sinergi bersama BRI dari desa membangun Indonesia, di Hotel Grand Dian, Slawi, Rabu (12/01/2022).

Hendadi mengungkapkan upaya memajukan BUMDes dan desa-desa binaan BRI tersebut sejalan dengan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Tegal 2019-2024 dalam membangun perekonomian rakyat yang kokoh, maju, berkeadilan, dan berkelanjutan.

“Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada BRI atas kerjasama yang sudah terbangun baik selama ini. Sehingga melalui program Desa Brilian ini, peran BRI menjadi semakin kuat dalam mengakselerasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” kata Hendadi.

Sejalan itu, Hendadi mengungkapkan jika pihaknya juga tengah menggenjot penguatan literasi digital pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar siap bersaing di lokapasar dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di era ekonomi digital. Upaya tersebut diwujudkan melalui implementasi program UMKM Tegal Go Digital dengan menggandeng PT Kasyr Sibernetika Indonesia sebagai pendamping UMKM.

Lebih lanjut Hendadi menambahkan jika inklusi keuangan sudah harus dimiliki masyarakat desa dan BUMDes. Hal tersebut menurutnya sangat membantu dalam menggerakan perekonomian desa dengan menjangkau aspek pasar dan kapital yang lebih luas.

Hanya saja yang perlu digarisbawahi adalah dalam memanfaatkan aset desa, termasuk BUMDes harus mengikuti ketentuan yang berlaku, seperti pengeloaan barang milik desa.

“Mendayagunakan aset atau potensi desa untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa ini penting dan harus. Namun saya perlu menegaskan bahwa aset di desa tersebut merupakan milik desa, sehingga pemanfaatannya pun juga harus dalam koridor,” ujarnya.

Hendadi pun berpesan agar kepala desa mampu memanfaatkan kesempatan pendampingan oleh BRI melalui Program Desa Brilian ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa dengan mengembangkan potensi dan usaha unggulannya.

Sebelumnya, Kepala BRI Cabang Slawi Sunarto mengatakan bahwa Program Desa Brilian ini merupakan upaya pihaknya dalam membina desa-desa agar perekonomiannya bisa lebih berkembang, di mana BUMDes akan menjadi lokomotif penggeraknya.

Advertisements

Hadirnya program tersebut, sambung Sunarto, adalah membangun ekosistem inovatif untuk membantu memecahkan masalah kemasyarakatan dan sosial desa secara kreatif, tentunya dilandasi penguatan literasi manajemen keuangan dasar dan literasi bisnis melalui skema inkubator BRI.

Dengan adanya literasi ini, diharapkan desa-desa bisa menyusun peta jalan pembangunannya yang sesuai dengan potensi masing-masing. Desa-desa yang menerapkan arahan dan pendampingan selama mengikuti program Desa Brilian ini diharapkan layak dijadikan percontohan untuk desa lainnya.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,857