8 Klub Renang Mengajukan Mosi Tidak Percaya Terhadap Ketua PRSI Brebes
BREBES – Sebanyak 8 Klub renang dibawah naungan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Brebes, mengajukan mosi tidak percaya dengan menuntut Ketua PRSI Kabupaten Brebes Dedy Yohanes Lele mundur dari jabatan sebagai Ketua PRSI Kabupaten Brebes, yang ditujukan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Brebes.
Mereka mendesak agar Pengprov PRSI Jateng segera melaksanakan Musyawarah Kabupaten Luar Biasa (Muskablub) karena Ketua PRSI Brebes dinilai sudah tidak layak memimpin.
Adapun delapan klub yang mengajukan mosi tidak percaya Ketua PRSI Brebes, yakni Club Piranha Berhias Brebes Jatibarang, Club Payara Ketanggungan, Club Kotbame Brebes, Club Parigesit Brebes, Club Binpora Bumiayu, Club Inggek “99 Sirampog, Club Prima Aquatic Brebes dan Brebes Aquatic Swimming Club (BASC).
Atas desakan Klub-klub renang tersebut, KONI Kabupaten Brebes, menggelar pertemuan dengan memanggil Ketua PRSI Kabupaten Brebes Dedy Yohanes Lele dan jajarannya, untuk dipertemukan dengan klub-klub renang di Kantor KONI Brebes, Rabu (22/3).
Perwakilan dari Prima Aquatic Brebes, Rukisno Eko Saputra mengatakan, bahwa klub-klub dibawah naungan PRSI selama ini kurang terakomodir. Termasuk kurang tranparansinya PRSI soal keuangan.
“Makanya, demi kemajuan atlet renang di Kabupaten Brebes, kami minta secepatnya digelar Musyawarah Kabupaten Luar Biasa (Muskablub),” katanya.
Ketua Klub Renang Binpora Bumiayu, Saefuddin Husni, mengaku selama kepemimpinan Dedy Yohanes Lele memegang pucuk pimpinan PRSI di Kabupaten Brebes, klub yang ada kurang terakomodir. Selain itu juga soal kurang transparansinya keuangan di PRSI saat ini.
“Kami merasa klub-klub renang saat ini terkotak-kotak. Kami dari klub di wilayah Brebes Selatan juga kurang diperhatikan,” ungkapnya.
Sementara perwakilan BASC Andree Cipta menegaskan, bahwa klubnya mengajukan pergantian Ketua PRSI di Brebes, karena tidak ingin adanya jabatan rangkap. Yakni jabatan sebagai Ketua PRSI dan jabatan ketua klub renang.
“Intinya kami ingin Ketua PRSI, merangkap jabatan. Ini nantinya akan berdampak pada klub-klub yang ada dibawah naungan PRSI,” tegasnya.
Dalam penyataan pengunduran diri itu, Ketua PRSI Brebes, Dedy Yohanes menyatakan, pengunduran diri dari jabatan Ketua PRSI Brebes terhitung mulai 22 Maret 2023.
Pihaknya berharap, jabatannya itu bisa digantikan oleh pemimpin yang lebih berkompeten dan dapat dipercaya untuk kemajuan bersama organisasi.
Usai menyatakan mengundurkan diri Dedy Yohanes langsung menyerahkan surat pengunduran diri yang ditujukan pada Pengprov PRSI Jateng, dengan tembusan KONI Kabupaten Brebes. Surat pengunduran diri diterima langsung Ketua KONI Brebes, Abdul Aris As’saad.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KONI Brebes Abdul Aris As’saad melalui Wakil Ketua I KONI Brebes, M Nurhidayat membenarkan, jika Ketua PRSI Brebes mengundurkan diri dari jabatannya. Pernyataan itu disampaikan saat rapat klarifikasi KONI Brebes atas mosi tidak percaya yang dilayangkan klub renang.
“Agenda hari ini, sebenarnya kami menggelar rapat klarifikasi terkait mosi tidak percaya yang disampaikan 8 klub renang anggota PRSI Brebes terhadap Ketua PRSI Brebes. Namun di tengah perjalanan rapat, ternyata Ketua PRSI Brebes, Dedy Yohanes yang ikut hadir karena juga sebagai Ketua Klub Renang Antasena Brebes ini, menyatakan mengundurkan diri,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, atas surat pengunduran diri yang diterima KONI Brebes itu, pihaknya akan memproses sesuai aturan AD/ART organisasi yang berlaku.
Artinya, KONI Brebes akan melaporkan ke Pengprov PRSI dan KONI Jateng. Sedangkan untuk persoalan Muskablub, pihaknya menyerahkan kepada klub anggota PRSI, sekaligus menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pengprov PRSI Jateng dan KONI Jateng.
“Kami dari KONI Brebes hanya sebatas memfasilitasi, kalau untuk muskablub menjadi ranahnya klub renang, dengan PRSI Jateng,” pungkasnya.(Red3/Club)
Editor : Irene Indah