Upaya Pemkab Brebes Pererat Silaturahmi Ulama dan Umara

BANGGA : Acara yang diawali dengan Shalat Maghrib, Isya dan Tarawih berjamaah tersebut, dilanjutkan sambutan dan tausiyah. Dalam sambutannya, Urip mengaku bangga dan bahagia karena bisa kembali bertemu setelah didera Pandemi Covid-19.(BeeNews.id/Doc).

BREBES – Sebagai upaya mempererat silaturahmi antara ulama dan umara serta masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes menggelar Safari Ramadhan 1444 Hijriah putaran pertama di Masjid Al Azhar Desa Jatinegara, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.

“Safari Ramadhan ini, tentunya sebagai upaya mempererat silaturahmi antara ulama dan umara serta masyarakat Brebes,” ucap Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin, dalam siaran persnya, Minggu (26/3).

“Alhamdulillah, silaturahmi bisa menjadi wadah menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat,” paparnya.

Informasi tersebut, lanjutnya, dinilai dapat didengar langsung sebagai referensi dalam pembangunan daerah kedepan. Pihaknya pun berharap, di momen silaturahmi ini tidak hanya mendapatkan siraman rohani dari para kiai, namun juga dapat mempererat jalinan komunikasi.

“Sehingga berbagai persolan serta aspirasi masyarakat bisa dicarikan solusi, demi pembangunan Kabupaten Brebes yang lebih baik lagi,” tukasnya.

Ustadz Jazuli Purnomo dalam tausiyahnya menaparkan pentingnya bersyukur. Untuk itu, memasuki bulan suci Ramadhan, harus banyak bersyukur. Jika menghitung seberapa banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya tidak akan mampu untuk menghitungnya.

“Sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat-Nya, karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini,” jelasnya.

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut mengedukasi agar bersyukur akan nikmat sehat sehingga dapat menunaikan ibadah pada bulan Ramadhan yang sangat mulia ini. Orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT, niscaya akan mendapatkan lebih banyak nikmat lainnya.

“Tapi kalau tidak pandai mensyukurinya, niscaya akan mendapatkan azab yang pedih,” tutur Ustadz Jazuli Purnomo.

Ia menerangkan selama 30 hari puasa di bulan Ramadhan, ada 3 (tiga) fase yang dilalui yang dibagi dalam 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut mempunyai banyak keutamaannya.

Advertisements

“Saya perjeoas tentang keutamaan 10 hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Pada fase ini akan menjadi hari yang paling sulit dan memiliki banyak keutamaan lantaran dibutuhkan adaptasi dan penyesuaian diri yang baik,” terangnya.

Fase 10 hari pertama Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit, karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga Maghrib.

“10 hari pertama adalah fase rahmat. Ini fase yang berat. Menghadapi fase perubahan kebiasaan diri,” ujarnya.

Menurutnya, Ini sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya.(Red3/Umum).

Editor : Irene Indah

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 119,841