Tips Mengelola Keuangan Agar Gaji Tak Cuma Lewat

KEBUTUHAN : Gaji merupakan upah dari hasil kerja keras pekerja selama sebulan yang dapat digunakan untuk sekedar memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari hingga berbagai pelengkap gaya hidup sebagai bentuk apresiasi diri. (BeeNews.id/doc)

TEGAL – Salah satu skill yang penting dimiliki semua orang adalah mengelola keuangan. Namun, ternyata masih banyak yang belum paham bagaimana cara mengelola uang.

Salah satu kalangan yang kesulitan yakni pekerja. Kerap kali berseliweran curhatan pekerja yang susah mengelola uang gaji.

Barangkali, sebagian kamu sering bingung dengan gaji yang selalu habis, tapi tak ketahuan larinya ke mana saja. Itu sejatinya menunjukkan bahwa kamu belum menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang baik.

Berikut ini beberapa tips agar gaji tidak hanya lewat saja :

1. Buat pos pengeluaran

Ada baiknya, perencanaan ini dilakukan begitu gaji masuk ke rekening atau diterima. Jika ditunda uang cenderung akan terpakai di luar rencana.

Selain membuat alokasi, setiap transaksi dari masing-masing pos pengeluaran juga perlu di catat secara rinci. Dengan begitu kamu dapat mengetahui alokasi dan realisasi anggaran sudah sesuai atau belum.

2. Sisihkan untuk menabung

Menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung dapat menghindarkan kamu dari efek gaji numpang lewat. Adapun alokasi tabungan yang direkomendasikan oleh berbagai ahli keuangan berkisar 20-30 persen dari total gaji.

Agar misi menabung tak terganggu, kamu perlu membuat rekening khusus tabungan terlebih dahulu. Manfaatkan juga fitur debit otomatis supaya kamu tetap berkomitmen menjalani kebiasaan baik tersebut.

Selain menabung, pertimbangkan juga untuk berinvestasi agar uang yang dimiliki bisa semakin berkembang. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, antara lain emas, saham, dan reksa dana, sebelum memulai, kamu perlu bijak menentukan pilihan karena masing-masing instrumen punya risiko dan keuntungan yang berbeda.

3. Komitmen untuk hidup sesuai kantong

Merencanakan keuangan juga perlu didukung dengan komitmen untuk hidup sesuai kantong. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi kebiasaan belanja impulsif.

Advertisements

Contohnya, membeli barang hanya karena diskon atau lapar mata sesaat. Mengurangi intensitas hangout di tempat fancy juga dapat membantu menghemat pengeluaran, usahakan pula untuk tak terjebak dalam popularitas brand agar tidak menjadi impulsive shopper.

Pasalnya, fesyen menarik dan nyaman tak melulu harus ditebus dengan harga yang mahal, agar tidak semakin terjerumus pada gaya hidup boros, cukup alokasikan bujet bersenang-senang sebanyak 20 persen dari total penghasilan. Selain itu, jadikan pula situasi pandemi Covid-19 sebagai pengingat untuk berhati-hati dalam membelanjakan uang.

(Red2/Motivasi)

Editor : Irene Indah

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 115,331