PGRI Smart Learning, Akselerasi Penguasaan Teknologi Pendidikan Digital Guru

BERPERAN : PGRI Smart Learning Center berperan penting dalam memperkuat pedagogi siber atau digital para guru dalam pembelajaran era digital. Pesan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara webinar nasional bersama PGRI Kabupaten Tegal, Selasa (18/01/2022). (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi banyak sektor, tak terkecuali bidang pendidikan untuk mencegah learning loss dengan menerapkan skema pembelajaran daring. Agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi antarguru, Bupati Tegal Umi Azizah mengajak guru secepatnya meningkatkan penguasaan teknologi pendidikan digital.

Pesan tersebut disampaikan Umi saat membuka acara webinar nasional bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tegal, Selasa (18/01/2022).

Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sehingga proses transformasi dan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran, termasuk daring yang menuntut penguasaan penggunaan perangkat teknologi.

Tidak hanya pembelajaran daring, peningkatan kualitas pembelajaran di kelas pun menurut Umi dapat dibantu dengan teknologi.

Sejalan dengan tema seminar budaya penggunaan IT bagi pendidik dan tenaga kependidikan di era digital, Umi mengapresiasi terbentuknya PGRI Smart Learning Center sebagai unit kerja organisasi yang berperan penting dalam memperkuat pedagogi siber atau digital para guru dalam pembelajaran era digital.

“Inilah bagian dari cara kita beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan cepat kemajuan teknologi dengan mempercepat penguasaan para guru pada literasi digital untuk memastikan layanan pendidikan kita tetap dapat berjalan dan kualitas pendidikan anak-anak kita tidak banyak menurun,” kata Umi.

Umi pun menyinggung soal kebijakan pendidikan di Indonesia saat ini yang dihadapkan pada tantangan rasionalisasi kurikulum untuk menciptakan sistem pembelajaran yang adaptif dengan menyediakan tiga opsi yang dapat dipilih oleh masing-masing satuan pendidikan.

Ketiga opsi tersebut adalah kurikulum 2013, kurikulum darurat atau kurikulum 2013 yang disederhanakan untuk memitigasi learning loss selama pandemi, dan kurikulum prototipe sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Agar tidak tertinggal, literasi digital atau kompetensi digital guru harus ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi AkunBelajar.id yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Untuk itu saya berharap, PGRI Smart Learning Center bisa berperan lebih untuk meminimalisir kesenjangan penguasaan teknologi pendidikan di kalangan guru melalui skema belajar bersama yang berorientasi pada penguatan literasi digital,” pesan Umi.

Advertisements

Bekal literasi digital ini sangat penting bagi guru, karena mereka harus siap tampil menjadi sumber inspirasi peserta didiknya. Tidak hanya cukup didapat dari sekedar mengobrol, tetapi harus dengan membaca dari sumber informasi berkualitas atau mengikuti workshop, pelatihan atau seminar.

“Inilah tantangan guru di era society 5.0. Jangan sampai bapak, ibu tertinggal karena penguasaan teknologi yang lebih cepat oleh peserta didiknya. Saat ini tersedia banyak aplikasi pembelajaran berbayar seperti RuangGuru atau Monkey Stories yang cukup menarik bagi anak-anak untuk belajar lebih banyak karena kekayaan materinya, tampilan visualnya dan metode pembelajarannya yang inovatif,” pungkasnya.
(Red2/Pendidikan)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,857