Pertemuan Pengusaha Bawang Dengan PJ.Bupati Brebes
BREBES – Lusiana Indira Isni S.Sos M.Ikom, Agus dan Wahyu dari Dinkopumdag beserta pelaku UMKM olahan bawang merah silaturahmi serta menyampaikan keinginan atau uneg uneg dari para pelaku UMKM olahan bawang merah Kabupaten Brebes diterima PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH di ruang VIP Pendopo Brebes (3/3).
Pada kegiatan tersebut juga dihadiri Ratih pendamping UMKM, Kepala Dinkopumdag Zaenudin, Ketua Lapakemane Wirdan dan Widyawati bendahara lapakemane
Lusiana Indira Isni memperkenalkan kepada PJ Bupati Brebes, bahwa mereka yang terjun di dunia perbawangan serta memperkenalkan produk produk yang telah dihasilkan oleh para pelaku UMKM diantaranya bawang goreng dengan berbagai varian, prutuk yang ada taburannya dari bawang merah serta Pasta bawang merah.
Lusi menyampaikan bahwa mereka belum memberikan pembinaan khusus kepada pelaku pengolah bawang merah , yang sudah kami lakukan adalah membantu pemasaran antara lain di Indomaret dan Alfamart ada beberapa produk yang sudah masuk di Indomaret dan Alfamart dan yang pasti di lapakemane.
“Rencananya kami membuat Parsel lebaran menindaklanjuti surat gubernur membuat Parsel lebaran, ada beberapa paket yang kami buat dan didalam paket ada kekhasan kita yaitu bawang goreng atau turunannya,” kata Lusi.
Sementara itu PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH berkeinginan supaya bawang merah dibuat minyak seperti minyak kayu putih. Urip menanyakan apakah sudah ada kajiannya atau belum Bawang merah dibuat minyak, saya menawarkan ke pengusaha keliatan agak berminat , tapi sampai saat ini beliau belum dapat kajian karena itu penting untuk kesehatan.
“Kira-kira varian bawang merah ini dijadikan apa saja seperti bawangnya atau daunnya dan sebagainya, kalau dulu daun bawang dimasak en ak banget tapi sekarang tidak berani karena ada pestisidanya ” ucap Urip.
Dien Lora Buana seorang petani juga pengusaha memiliki kelompok petani bawang merah memiliki lahan 210 Ha untuk produksi bawang merah dan bermain di hulu hilir , main dibawang segar dan juga bawang olahan.
Dien sebagai Direktur operasional BUMT (badan usaha milik tani) menceritakan bahwa sekarang petani sudah keren tidak cuma mencangkul tapi sudah berbisnis bawang merah. Produk pertama yang saya buat adalah pasta bawang merah, muncul ide ini saat harga bawang merah jatuh, bagaimana Bawang merah ada nilai tambahnya hanya sesimpel itu.
“Alhamdulillah kami punya inovasi punya produk olahan, saat berkunjung ke Kediri disana ada yang memproduksi pasta cabe dari situ kami berinisiatif membuat pasta bawang merah sampai sekarang dan pemasarannya secara online juga sudah ekspor ke Arab Saudi 1 kontainer sebelum Pandemi, setelah pandemi ada kendala,” ucap Dien
“Kami akan berburu ke dinas manapun Kabupaten propinsi dan pusat yang mungkin punya rencana pemasaran saya akan titipkan produk kita, kalau dari mas dan mbak mau mengembangkan usaha ,ada yang membutuhkan alat alat produksi seperti alat pengupas kulit bawang itu saya tertarik dan saya tidak janji tapi akan berusaha mengkomunikasikan ke pusat ,provinsi dan kabupaten, ” tutup PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH. (Red3/Bisnis)
Editor : Irene Indah