Penandatanganan Kerja Sama Pemkab Brebes Dengan PT. Telkom Di Pendopo Brebes Tentang Sosialisasi Sinergitas Jejaring Desa Rodjo Kojo “Ndoro Kojo” Pembibitan Domba Sakub Di Kabupaten Brebes.

PENANDATANGANAN : Penandatanganan Kerjasama Pemkab Brebes Dengan PT. Telkom Di Pendopo Brebes Tentang Sosialisasi Sinergitas Jejaring Desa Rodjo Kojo “Ndoro Kojo” Pembibitan Domba Sakub Di Kabupaten Brebes. (BeeNews.id/ZuhudBudiaji)

BREBES – Untuk mewujudkan desa cerdas bukanlah hal yang mudah, perlu proses dan banyak persiapan, baik dari sisi sumber daya manusia yang mumpuni maupun penyediaan teknologi informasi.

Maka dari itu, kepada stakeholder pentahelix yaitu pemerintah, masyarakat atau organisasi masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media, demikian yang dikatakan Sekda Kabupaten Brebes Djoko Gunawan mewakili Bupati Brebes saat sosialisasi sinergitas jejaring desa rodjo kojo “ndoro kojo” pembibitan domba sakub di Kabupaten Brebes dan penandatanganan kerja sama Pemkab Brebes dengan PT. Telkom di Pendopo Brebes.

Sekda Kabupaten Brebes Djoko Gunawan, mengucapkan terimakasih serta apresiasi atas nama pemerintah daerah Kabupaten kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, atas dilaksanakannya sosialisasi program sinergitas jejaring desa rodjo kojo “ndoro kojo” pembibitan domba sakub, program inovasi ini yang nantinya akan mewujudkan smart villlage atau desa cerdas berbasis digital menjadikan masyarakat desa lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang ada di desa.

Dengan memiliki daya saing baik di bidang sosial, ekonomi serta lingkungan melalui pengembangan potensi yang dimiliki.

Kabupaten Brebes memiliki potensi cukup besar di berbagai sektor, salah satunya sektor peternakan. Seperti halnya program “ndoro kojo” pembibitan domba sakub, yang mengusung konsep smart villlage di Pandansari ini dapat memaksimalkan potensi lokal dengan mensinergikan sektor peternakan (domba sakub), pertanian dan perkebunan, edu wisata dan umkm dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet melalui sosial media. Pemilihan smart villlage berbasis pembibitan domba sakub ini, tentu memiliki alasan yang kuat, yaitu untuk menaikkan populasi ternak, mengoptimalkan pengembangan kawasan peternakan yang terintegrasi, menaikkan minat beternak di masyarakat, menciptkan kelembagaan peternak yang berorientasi bisnis serta mewujudkan sistem manajemen peternakan dari hulu sampai hilir yang terorganisir dengan baik, ujar Djoko.

Djoko berharap smart villlage dapat segera diwujudkan agar menjadi pusat pertumbuhan dan menjadikan desa tersebut sebagai agen pembaruan, guna penguatan ekonomi masyarakat desa. Apa lagi jika pembibitan domba sakub di pandansari dapat ditingkatkan kapasitasnya menjadi research center atau pusat penelitian domba sakub, sehingga menjadikan pusat penelitian pertama yang dimiliki oleh kabupaten/kota di Indonesia dan dapat memaksimalkan potensi sosial budaya.

Ismu Broto, selaku Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes mengatakan “Ndoro Kojo” itu singkatan dari Desa Rojo Kojo dalam bahasa Indonesia artinya Desa Padat Ternak.

Pemerintah Kabupaten Brebes akan membuat pembibitan domba sakub menjadi bersinergi dengan pentahelix, semuanya ikut terjun untuk mengembangkan bersama-sama. Kemudian nanti akan menjadi smart village berbasis pembibitan ternak, selama ini smart village terkenal hanya di bidang pariwisata nanti akan didirikan di Pandansari basiknya peternakan.

Menurut Ismu, domba sakub dengan berat bobot sampai 104 kilo dengan rata-rata 70 kilo adalah domba unggulan kita. Nanti kita akan kembangkan terus kalau kerjasama dengan Telkom ini sudah jalan nanti pemasarannya melalui internet atau digitalisasi dan cara pembibitannya juga nanti secara chip dan kita juga sudah bekerja sama dengan balai peternakan provinsi universitas peternakan UGM.

Jadi nanti kita akan bersinergi dengan semua termasuk dengan media kita akan dilipatkan supaya sinergitas jejaring Desa rojo koyo koyo menjadi dari Brebes untuk Indonesia, ujar Ismu.

Advertisements

Dwi Kiansantang General Manager PT. Telkom wilayah Pekalongan menyambut baik kerjasama ini, kami bangga bisa membantu mengembangkan Smart Village yang berbasis peternakan. Ini akan sangat membantu mensejahterakan masyarakat dengan percepatan akselerasi penambahan jaringan agar terwujud smart digital yang baik diwilayah tersebut.

Harapan untuk kedepannya nanti bisa terus bekerja sama dengan baik antara pemerintah kabupaten Brebes dengan PT. Telkom.

Pemkab Brebes akan terus support semua kebutuhan agar terus mewujudkan mimpi membantu Indonesia menjadi lebih sejahtera atau Desa sendiri bertujuan untuk meningkatkan sektor potensi pedesaan seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan kerajinan UMKM dengan berbagai inovasi.

Telkom sudah beberapa kali menjadi pelayanan salah satunya adalah pemasangan repeater untuk Desa Maribaya ini per tanggal 10 Februari 2020 selama ini tidak ada sinyal tapi dengan adanya MoU ini, terus tambah semangat Desa manalagi dan mungkin nanti bukan hanya tinggal Telkomsel yang dilakukan tetapi juga sudah mempunyai kerja sama aplikasi Simpeldesa ini di tanggal 16 Maret 2022 di Desa Pandansari.

Dwi berharap dengan penandatanganan MOU ini sebagai transformasi dan pengembangan digital di Kabupaten Brebes bisa bekerjasama lebih baik lagi untuk membentuk ekosistem digital yang semakin maju dan meningkat dari segala sektornya.

Acara tersebut dihadiri oleh Asisten Bidan Ekonomi dan Pembangunan Setda Brebes Teti Yuliana dan OPD terkait lainya. (Red3/Pemerintahan)

Editor : Nur Hayati

TAG :, , , , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 119,849