Pembangunan Pasar Seng, Genjot Peningkatan Ekonomi Brebes
BREBES – Pembangunan Pasar Seng Bumiayu, Brebes sebagai wujud nyata peningkatan ekonomi Kabupaten Brebes khususnya di Wilayah Selatan.
Di samping itu, kondisi lalulintas yang selalu macet diperkotaan, pembangunan Pasar Seng menjadi salah satu alternaif jitu mengurangi kemacetan.
“Perekonomian daerah, harus terus bergerak demi kesejahteraan masyarakaat,” ujar Bupati Idza.
Kata Idza, Pasar Tradisional menjadi sentral perekonomian masyarakat yang harus terus ditata dan dikembangkan sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sektor perdagangan.
“Kehadiran pasar sangat penting, karena menjadi tempat atau lokasi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat,” papar Idza.
Pasar ini juga termasuk solusi tepat, karena relokasi Pasar Kalierang yang terletak di samping Polsek Bumiayu sudah tidak representatif lagi dan menimbulkan kesemrawutan lalu lintas.
Diharapkan, lanjut Idza, Pasar Seng ini dapat terintegrasi dengan Terminal Bumiayu serta representatif menyusul dengan rencana pembangunan Taman Kota Bumiayu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes Sutaryono menjelaskan, sesuai perencanaan pembangunan Pasar Seng digarap pemenang lelang yaitu CV Surya Abadi dengan nilai kontrak Rp 13.587.370.386,-.
Total luas bangunan 4.950 meter persegi dan luas bangunan dikerjakan 3.150 meter persegi, dengan total los terbangun 684 unit dan total kios terbangun 44 unit. Sesuai tender waktu pelaksanaan mulai 21 April 2022 sampai 17 Oktober 2022 atau 180 hari.
Ada juga pendukung pembangunan pasar seperti toilet, bak sampah dan parkir kendaraan, untuk menjaga kondisi lingkungan yang aman, nyaman, bersih, sehat, tentram dan tertib lingkungan.
Taryono menandaskan, Pasar Seng Bumiayu diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli dalam transaksi jual beli.
Sehingga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Brebes khususnya di Wilayah Selatan Brebes dapat terwujud. Dalam kesempatan tersebut, juga digelar doa bersama dan santunan yatim piatu. (Red2/Pemerintahan)
Editor : Nur Hayati