Kualitas Keimanan Diuji Ketika Kembali setelah Menunaikan Ibadah Haji
BREBES – Kualitas keimanan seorang haji akan terus diuji ketika kembali di tanah air. Karena tantangan di tanah suci lebih ringan ketimbang ketika berada di kampung halamannya.
Maka predikat haji harus bisa menjadi pendorong meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, yang tercermin dalam gerak langkah dan amal perbuatan keseharian, sehingga patut menjadi contoh teladan bagi masyarakat lainnya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E. M.H. saat sambutan Silaturahmi dan Tasyakuran dengan Jamaah Haji Kabupaten Brebes tahun 1443/2022 di Aula Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Jalan Proklamasi 77 Pasarbatang Brebes, Rabu (14/9).
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Brebes Drs. H. Fajarin, M.Pd melaporkan, pelaksanaan ibadah haji dari Kabupaten Brebes berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti.
Silatuahmi ini, semoga bisa mengingatkan kembali amaliyah-amaliyah seperti reuni untuk mempererat persaudaraan agar lebih kuat dan menjadi haji yang mabrur-mabruroh.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes KH. Solahudin Masruri memberi tausiyah. Gus Sholah yang juga pengasuh pondok pesantren Al Hikmah 2 menjelaskan kriteria predikat haji mabrur.
Diantaranya yang paling penting dan menonjol adalah perubahan prilaku seorang haji setelah mengalami penggemblengan selama 40 hari lebih di tanah suci.
“ Wis Haji ya penampilan lan tingkah lakune kudu luwih apik, tinggalaken kelakuan sing ora apik (Sudah jadi haji ya berpenampilan dan tingkah lakunya harus lebih baik. Tinggalkan perbuatan yang tidak baik),” ujar Gus Solah.
Tampak mengikuti silaturahmi dan tasyakuran haji, Anggota DPRD Brebes, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Brebes, Kepala Bagian Kesra Setda Brebes, Perwakilan Forkopimda dan beberapa Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes. (Red4/Umum)
Editor : Nur Hayati