Kendalikan Pertumbuhan Penduduk, Bupati Tegal Canangkan PKK Usung Bangga Kencana

PROGRAM : Bupati Tegal Umi Azizah canangkan kesatuan gerak PKK dalam mengusung program pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) atau Bangga Kencana dan program kesehatan Kabupaten Tegal 2021 di Pendopo Amangkurat, Rabu (17/11/2021). (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Pengendalian pertumbuhan penduduk sangat diperlukan agar ketersediaan sumber daya yang semakin terbatas tidak berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mendukung itu, Bupati Tegal Umi Azizah canangkan kesatuan gerak PKK usung program pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) atau Bangga Kencana Kabupaten Tegal 2021 di Pendopo Amangkurat, Rabu (17/11/2021).

Program Bangga Kencana Kabupaten Tegal yang terintegrasi dalam kesatuan gerak PKK tahun ini bertemakan keluarga pelopor perubahan menuju Indonesia Maju.

Setidaknya ada lima sasaran program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini, yaitu penurunan angka putus pakai kontrasepsi, penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), penurunan angka kelahiran total, penggunaan kontrasepsi modern, dan penurunan unmet need.

Mengacu pada lima sasaran program Bangga Kencana tersebut, Umi mengungkapkan angka kelahiran tota atau total fertility rate Kabupaten Tegal 2019 mencapai 2,34 dengan laju pertumbuhan penduduknya sebesar 0,42 persen. Sedangkan untuk angka prevalensi penggunaan kontrasepsi ada di kisara 68,6 persen pada bulan September 2021 ini.

Namun demikian, lanjut Umi, kebutuhan ber-KB atau unmet need yang belum terpenuhi masih cukup besar, mencapai 14,05 persen. Sehingga perlu upaya lebih serius untuk menurunkan angkanya di bawah 9,45 persen, sesuai target nasional.

Umi menambahkan program Bangga Keluarga yang diusung oleh kesatuan gerak PKK diharapkan mampu mempercepat peningkatan taraf kesehatan, kepesertaan KB, dan keberdayaan keluarga di bidang ekonomi, pendidikan, dan lingkungan hidup. Dengan demikian, diperlukan dukungan sinergi lintas sektor, kelompok swadaya masyarakat, PKK, dan institusi KB-Kesehatan.

Lebih lanjut, keterlibatan institusi KB-Kesehatan pada kesatuan gerak PKK ini diharapkan mampu mendukung upaya penurunan prevalensi balita stunting dari 27,6 persen di tahun 2019 menjadi 14 persen di tahun 2024.

“Upaya ini tentunya memerlukan dukungan banyak pihak. Tidak saja di lingkup 16 desa yang menjadi lokus stunting Kabupaten Tegal, tapi juga seluruh wilayah dengan melibatkan kader PKK untuk terus menerus melaksanakan pembinaan dan pendampingan kepada keluarga sebagai upaya percepatan penurunan stunting,” ujar Umi.

Mengakhiri sambutannya, Umi menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal, PKK kecamatan dan PKK desa atas peran aktif serta loyalitasnya selama ini dalam melaksanakan program Bangga Kencana dan kesehatan.

Advertisements

Hal senada juga disampaikan Elliya Hidayah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Tegal.

Elliyah menuturkan jika pihaknya sacara berkala melaksanakan program pelayanan KB dengan metode MKJP dan pembentukan tim pendamping keluarga untuk upaya percepatan penurunan stunting.

“Kami juga melaksanakan program kesehatan, yaitu meningkatkan akses keluarga pada program Germas, pencegahan dan pemberantasan penyakit, penguatan gizi keluarga, peningkatan kesehatan ibu dan anak, dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 116,581