Demokrat Kota Tegal Tolak Wacana Pemilu 2024 Sistem Proporsional Tertutup
TEGAL – Mencuatnya wacana dan peluang akan kembalinya sistem Proporsional Tertutup pada Pemilu 2024 mendatang, seperti diungkapkan Ketua KPU RI Hasyim As’ari telah memantik kontroversi ditengah masyarakat.
Pernyataan Ketua KPU RI Hasyim As’ari dianggap tidak kredible dan tidak etis, karena diungkap oleh Ketua KPU, sebagai pelaksana UU.
Pernyataan ketua KPU itu dicurigai sebagai adanya konspirasi politik untuk mengembalikan Pemilu dengan sistem proporsional tertutup/coblos partai.
“Dengan sistem tersebut dimungkinkan ada partai politik yang akan sangat diuntungkan demi merebut kemenangan,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal A Satori SE, Minggu (01/01/2023).
Menghadapi dinamika politik yang dinilai kontraproduktif dalam alam demokrasi yang makin terbuka, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal dengan tegas menolak pemberlakuan sistem Pemilu dengan proporsional tertutup.
“Penolakan ini sebagai ikhtiar untuk menyelamatkan demokrasi dari sandera maupun pembajakan politik oleh kekuatan politik tertentu,” ujar Satori.
Satori menegaskan, sistem Pemilu proporsional tertutup juga bertolak belakang dengan Visi dan Misi Partai Demokrat. Dimana praktik demokrasi harus dijalankan secara terbuka dan transparan dengan menempatkan rakyat sebagai aktor utamanya.
Pemberlakuan Pemilu dengan sistem proporsional tertutup juga menjadi wujud kemunduran demokrasi dan bentuk nyata pembodohan rakyat. Satori menegaskan bahwa Pemilu dengan Sistem Proporsional tertutup juga tidak akan melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik, yang dekat dan disukai rakyat.
Masyarakat akan dipaksa memilih para pemimpinnya secara tidak ideal, ibarat Memilih Kucing Dalam Karung.
“Karena tidak ada keuntungan bagi kematangan berdemokrasi dan hanya akan membodohi rakyat, maka DPC Partai Demokrat Kota Tegal mengajak semua komponen masyarakat pecinta Demokrasi untuk menolak dan melawan digulirkannya Sistem Pemilu proporsional tertutup demi keselamatan demokrasi di bumi pertiwi,” pungkas Satori.
(Red2/Organisasi)
Editor : Irene Indah