Bupati Umi Ajak Fatayat NU Kawal Program Pemberdayaan Perempuan
SLAWI – Bupati Tegal Umi Azizah mengajak organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal bersinergi mengawal program pemberdayaan perempuan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Tegal masa khidmah 2022-2027 di GOR Indoor Trisanja, Minggu (27/11/2022).
Menurut Umi, keselarasan program pemberdayaan perempuan akan menciptakan sinergi antara pemerintah dengan Fatayat NU, di mana keduanya berperan setara.
Ruang kesetaraan inilah yang akan mendorong keterlibatan Fatayat NU pada program penanggulangan kemiskinan, pemulihan ekonomi pasca pandemi, pencegahan tindak kekerasan pada perempuan dan anak, peningkatan akses perempuan pada pendidikan sebagai prasyarat meningkatan kesejahteraan perempuan, dan peningkatan partisipasi perempuan dalam demokrasi.
Terkait itu, Umi menuturkan ada empat isu penting dalam agenda pembangunan, yaitu soal diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan keberdayaan perempuan perdesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Pada kesempatan yang baik ini saya mendorong Fatayat NU Kabupaten Tegal bisa turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda pembangunan dengan memanfaatkan segala potensi, peluang, dan kesempatan yang ada sekaligus ini untuk meningkatkan kemampuan organisasi,” kata Umi.
Umi pun meminta program kerja yang akan disusun nanti dapat memperkuat kemandirian organisasi Fatayat NU Kabupaten Tegal, menumbuhkan kader-kader perempuan muda bertalenta untuk mengawal program pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, perlindungan anak, memajukan pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat yang selaras dengan agenda program pembangunan di Kabupaten Tegal.
“Terus lakukan penguatan organisasi dan kelembagaan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, mengembangkan jaringan kerjasamanya dengan lebih banyak pihak, seperti kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, kepemudaan, pemberdayaan ekonomi dan lainnya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah Tazkiyatul Mutmainnah menekankan agar pengurus yang baru perlu membuat skala prioritas dengan melihat persoalan yang dihadapi masyarakat, utamanya perempuan.
Melihat angka kekerasan perempuan dan anak yang tinggi, Tazkiyatul berharap dengan adanya lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) Fatayat NU dapat melakukan pendampingan kasus kekerasan perempuan dan anak.
“Tidak kalah pentingnya lagi soal perkawinan anak yang masih tinggi. Saya minta 328 pimpinan ranting bisa mengedukasi tentang ini dan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Tazkiyatul.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tegal yang baru dilantik Aminatul Islamiyah menuturkan bahwa peran Fatayat NU sudah berkembang cukup pesat. Tidak hanya fokus di bidang keagamaan saja, tapi juga kemasyarakatan dan pendampingan kesehatan.
“Senada dengan tema pelantikan kali ini yaitu sinergitas gerakan menuju kemandirian organisasi, diharapkan Fatayat NU bisa mengelola organisasinya lebih inklusif dan bersinergi di tengah masyarakat,” ujar Aminatul.
(Red2/Organisasi)
Editor : Irene Indah