Buka Layanan KB, Bakti Sosial PC Muslimat NU di Talang Jangkau 205 Orang Akseptor
Talang – Peringati Hari Lahir (Harlah) ke-77 Muslimat NU, organisasi kemasyarakatan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Tegal menggelar acara bakti sosial Gebyar Pelayanan Program Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) yang pada pelaksanaannya kali ini mengambil tempat di Klinik Pratama NU Pegirikan, Rabu (08/02/2023).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Khofifah mengungkapkan keterlibatan PC Muslimat NU Kabupaten Tegal pada pelaksanaan program KB ini merupakan hasil kerja sama di tingkat pusat antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Pengurus Besar Muslimat NU.
Program pelayanan KB merupakan bagian dari upaya penguatan hak-hak reproduksi perempuan serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak untuk mencegah terjadinya stunting.
Adapun upaya percepatan penurunan stunting melalui pelaksanaan program KB ini dilakukan melalui pendekatan penundaan usia kehamilan bagi pasangan suami istri yang belum memenuhi persyaratan umur ataupun kesehatan.
Kerja sama pihaknya dengan Muslimat NU pada pelaksanaan program KB ini dinilai efektif meningkatkan capaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Sebab Muslimat NU memiliki jejaring kader yang mampu menjangkau hingga ke pelosok desa.
“Kita sangat terbantu oleh adanya Muslimat NU ini sebagai organisasi perempuan modern yang nyata-nyata telah berkontribusi positif dalam pemberdayaan perempuan, pendidikan, kesehatan, dan pembinaan kesejahteraan keluarga, termasuk mendukung pelaksanaan program KB ini,” kata Khofifah.
Sementara itu, Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Tegal Istriyati menjelaskan capaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Kabupaten Tegal Tahun 2022 dengan indikator kepesertaan KB aktifnya sudah mencapai 69,96 persen dengan kualitas pemakaian kontrasepsi jangka panjangnya sebesar 28 persen.
Meski demikian, kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi atau unmet need ini masih cukup tinggi hingga mencapai 11,61 persen. Sehingga ini membutuhkan upaya dan kerja keras semua pihak, termasuk organisasi Muslimat NU untuk menurunkan angka tersebut.
“Pelaksanaan program KB dalam mendukung upaya penanggulangan stunting maupun pembangunan keluarga ini bukan semata tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab kita bersama sesuai fungsi dan perannya masing-masing,” kata Isriyati. (Red4/Kesehatan)
Editor: Nur Hayati