Budidaya Ternak Domba Sakub Dapat Membuka Peluang Bagi Masyarakat

KEUNGGULAN : Ketua Tim Peneliti Domba Sakub dari Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Dr Panjono selaku narasumber FGD di Grand Dian Hotel. FGD yang diikuti 50 peserta dari berbagai elemen itu menyimpulkan antara lain keunggulan dari Domba Sakub memiliki tekstur yang lebih empuk, tahan dari virus dan penyakit.(Beenews.id/zuhud)

BREBES – Kabupaten Brebes yang selama ini dikenal dengan iconic telur asin, ternyata ada produk unggulan lain berupa Domba Sakub. Domba Sakub merupakan hewan yang berasal dari Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Komoditas unggulan hewan ternak tersebut perlu terus dikembangkan agar tidak punah. Apalagi Domba Sakub telah ditetapkan rumpunnya sendiri dan masuk kedalam Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) ternak sejak Desember 2022.

“Kami ingin mendapatkan masukan dari seluruh pihak yang terlibat atau Stakeholder perternakan Domba Sakub,” kata Ketua Tim Peneliti Domba Sakub dari Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Dr Panjono selaku narasumber FGD di Grand Dian Hotel, Kamis siang (7/9).

Panjono mengatakan, para pelaku usaha ternak mulai dari perternak, pedagang, pengusaha makanan dan sebagainnya mempunyai kepentingan yang sama untuk melestarikan dan meningkatkan mutu domba Sakub. Termasuk juga pemerintah mulai dari kepala desa, camat, bupati, dinas peternakan di tingkat kabupaten, provinsi maupun kementerian.

“Jadi, kita bersama-sama memiliki kepentingan dan perlu berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana sistem produksi domba sakub yang terbaik, mendesain sistem kerja terbaik,” ujar Panjono.

Sehingga, produksi domba sakub ini bisa berkelanjutan tidak hanya berhenti sampe disini masih terus bisa berkembang secara berkelanjutan. Atau lebih mudahnya menguntungkan secara ekonomi, bisa ramah lingkungan dan diterima oleh masyarakat.

Menurut Pandjono, Domba Sakub yang berkembang di pegunungan sangat bagus, banyak potensi yang bisa digali seperti keindahan bulu, keunikan tanduk, besar kecil badan dan lain-lain sangat potensial untuk dikembangkan secara bersama-sama.

Nantinya, kepada seluruh pengusaha, dan masyarakat untuk bisa bersama-sama mengembangkan domba sakub ini. Jangan sampai punah tapi harus semakin berkembang sehingga memberi manfaat untuk seluruh pengusaha ternak dan masyarakat.

“Dengan adanya Workshop bisa meningkatkan minat warga untuk menjadi peternak yang inovatif. Memanfaatkan peran stakeholders guna pengembangan Domba Sakub, mendorong peternak lokal Domba Sakub memiliki standar (Draft SNI) agar harga dipasar dapat bersaing dengan komoditas lainnya,” pungkasnya.

Sementara, menurut Kabid Budidaya ternak DPKH Provinsi Jawa Tengah Drh Adiningtyas Mula berharap agar ternak domba dan unggas dapat membentuk sebuah kelompok ternak di Kabupaten Brebes. Bila lembaga beregulasi maka skema dari hulu ke hilir bisa dikelola oleh satu komunitas. Dan yang lebih utama bisa meningkatakan profit pendapatan yang lebih tinggi dan memudahkan pengelolaan pengembangan berkelanjutan.

“Peternak Domba Sakub, bisa melakukan hal serupa,” ungkitnya.

Advertisements

Kepala Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan (DPKH) drh Ismu Subroto melalui Kabid Budi Daya Ternak Edy Purwanto SE MM menjelaskan, FGD yang diikuti 50 peserta dari berbagai elemen itu menyimpulkan antara lain keunggulan dari Domba Sakub memiliki tekstur yang lebih empuk, tahan dari virus dan penyakit.

Disamping itu, adanya budidaya ternak Domba Sakub dapat membuka peluang bagi masyarakat sebagai objek pariwisata, taman edukasi, dan peningkatan taraf ekonomi warga setempat.

Juga ada Weakness atau kelemahan yang dirasakan oleh peternak Domba Sakub yakni dalam hal management breeding, hal ini dipengaruhi oleh faktor kurangnya minat warga untuk menjadi peternak.(Red3/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,180