Brebes Raih Juara 1 Nasional Penurunan Stunting di Ajang ECCNE Award

KUNJUNGAN : Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin saat menerima kunjungan dari Tanoto Foundation di Kantor Bupati Brebes. Kabupaten Brebes menempati daerah terbaik pertama dalam mengatasi masalah stunting.(Beenews.id/Zuhud)

BREBES – Kabupaten Brebes mendapat penghargaan sebagai juara 1 nasional pembangunan daerah dalam “Penurunan Stunting” di ajang bergengsi ECCNE Award yang diselenggarakan oleh Seameo Refcon.

Brebes menempati daerah terbaik pertama, setelahnya ada Kabupaten Bangka di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten Lombok Timur di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran serta instansi pemerintahan, dunia usaha, masyarakat, serta dorongan organisasi filantropi seperti Tanoto Foundation.

Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin mengatakan, ia sangat bahagia karena upaya Pemkab Brebes dalam mengimplementasikan modul pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting membuahkan hasil, Rabu (27/9). Tetapi ia merasa harus lebih berhati-hati untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut.

Menurutnya, ECCNE ini merupakan penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Seameo Refcon, yaitu Organisasi Kementerian Pendidikan se- Asia Tenggara. Dari 50 daerah peserta ECCNE, Kabupaten Brebes menjadi daerah peringkat pertama yang berhasil dalam penurunan stunting.

“Dari penghargaan itu kami dianggap baik. Maka kami harus melakukan kerja yang baik dan harus terus berinovasi,” katanya.

Urip bercerita, ada berbagai program dengan fokus penurunan stunting yang berhasil mengantarkan Brebes hingga juara 1 nasional di ECCNE Award. Ia melakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi baduta stunting dan ibu hamil kurang energi kronis (KEK).

Ada Gerakan Atasi Stunting Donasi Telur (Gaspol), yaitu gerakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dengan pemberian telur kepada baduta stunting dan ibu hamil KEK, sejak April 2023.

Hingga September 2023, terkumpul 212.531 butir telur yang merupakan hasil donasi dari karyawan OPD, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta. Program lainnya, ada Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Gerakan Intensif Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Telur), Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) dan sebagainya.

“Kami terus dorong dengan memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil supaya si bayi lahir sehat. Misal lahir lalu stunting, maka program Gaspol kami kencangkan dengan melibatkan masyarakat juga,” ungkapnya.

Urip mengatakan, hal utama dalam penurunan stunting ini adalah perubahan perilaku masyarakat atau strategi komunikasi perubahan perilaku. Program yang dilakukan antara lain melibatkan tokoh masyarakat dan agama, seperti khutbah jumat dengan materi kesehatan dan gizi.

Advertisements

Lalu Rias Canting (Perias Cegah Stunting), melibatkan perias yang telah diberi bekal pengetahuan tentang pesan kunci pencegahan stunting untuk disampaikan kepada calon pengantin. Termasuk program perubahan yang dilakukan oleh Tanoto Foundation di Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba dan Desa Negla Kecamatan Losari.

“Perubahan perilaku ini yang sedang kami dorong di masyarakat. Bagaimana mereka membiasakan makan makanan bergizi, membiasakan pola hidup sehat dan bersih, termasuk mencegah stunting dari pernikah dini,” ujarnya.

Urip juga mengapresiasi, Tanoto Foundation yang telah turut serta membantu dalam penurunan stunting di Kabupaten Brebes, sejak 2020.

Tanoto telah mendorong perubahan perilaku melalui penyusunan regulasi dan rencana aksi strategi komunikasi perubahan perilaku, tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 92 tahun 2022. Memberikan penguatan kapasitas tim pendamping keluarga di Desa Kluwut dan Desa Negla. Termasuk membangun layanan pengasuhan melalui Rumah Anak SIGAP di Desa Kluwut.

“Dalam peningkatan SDM yang sudah dibangun, Desa Kluwut dan Negla itu sangat berhasil. Kami berharap kedepan bisa direplikasikan di desa-desa yang lain, karena kami butuh perubahan perilaku yang lebih baik,” ungkapnya.(Red3/Kesehatan)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 124,251