Teknologi Tepat Guna Dukung Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

TEKNOLOGI : Bupati Tegal Umi Azizah bersama sejumlah pejabat Pemkab Tegal hadiri Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) ke-23 di Hall Hotel Aston Cirebon. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal).

CIREBON – Masyarakatkan inovasi teknologi tepat guna, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar kegiatan Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) ke-23 di Hall Hotel Aston Cirebon, Rabu (19/10/2022) pagi.

Bupati Tegal Umi Azizah berkesempatan menghadiri acara yang dibuka oleh Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar ini.

Menteri Halim mengatakan bahwa penerapan teknologi tepat guna melalui pemanfaatan dana desa dapat meningkatkan produktivitas warganya sehingga turut mendukung upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Penggunaan teknologi tepat guna ini menjadi variable penting yang akan meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Teknologi ini jadi variabel penting untuk produktivitas warga desa,” ujarnya.

Menurutnya, pengembangan dan penggunaan TTG untuk kemajuan masyarakat desa ini merupakan salah satu arah kebijakan pembangunan desa.

Kegiatan Gelar TTGN yang berlangsung hingga Jumat (21/10/2022) ini menghadirkan 48 inovasi teknologi tepat guna dari sejumlah daerah. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya termasuk dalam inovasi TTGN yang mengedepankan kebaruan dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Sebanyak 16 inovasi lainnya merupakan kategori TTGN unggulan, yaitu berupa produk yang sudah dipasarkan.

Sementara itu, Bupati Umi yang hadir didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tegal Dessy Arifianto mengatakan bahwa TTG merupakan teknologi yang dimanfaatkan dan diterapkan sesuai kebutuhan masyarakat dengan ciri khasnya yang mudah dan murah dalam pemeliharaan.

“Selain ramah lingkungan, ada nilai tambah ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan TTG oleh warga ini. Seperti contohnya kemarin saat festival barista, alat roasting kopinya buatan warga Kabupaten Tegal. Kalau beli pabrikan harganya bisa ratusan juta rupiah, tapi ini bisa dibuat di harga 40 jutaan (rupiah). Jadi TTG ini juga cenderung tidak berbiaya mahal,” katanya.

Umi Azizah pun meminta kepala perangkat daerah yang mendampinginya bisa menyerap informasi penggunaan TTG yang dipamerkan di ajang ini, termasuk inovasi teknologi produksi dari daerah yang lain bisa dipakai dan diterapkan di Kabupaten Tegal.

Advertisements

“Kiranya arahan dari pak menteri jelas, supaya pemda bisa ikut mendukung dalam mengembangkan potensi-potensi desa. Jika ada produk dari daerah lain yang bisa kita manfaatkan, nanti bisa diamati, ditiru, dan dimodifikasi,” pungkas Umi.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :, , , , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,442