Sunardi, Sosok Inspiratif. Dulu Tukang Cangkul Kini Raih Gelar Doktor Jalur Beasiswa

INSPIRATIF : Sunardi, merupakan sosok inspiratif yang dulunya bekerja serabutan, kini sabet gelar S3 Doktor Jalur Beasiswa. Dari situ kita dapat belajar bahwa, kesuksesan tidak bisa datang begitu saja tanpa adanya usaha dan kerja keras serta doa orangtua.(BeeNews.id/Zuhud).

BREBES – Seperti roda berputar, Ahmad Sunardi, dulu seorang tukang cangkul kini raih gelar doktor. Warga Desa Tegalgandu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes ini dinyatakan lulus pendidikan S3 di Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Pendidikan S3 yang dia raih dari program beasiswa BPPDN (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Sebelum melanjutkan pendidikan S3 Ilmu Pendidikan Bahasa di Unnes, dia telah menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Tegal. Namun, jauh sebelum itu, Ahmad Sunardi pernah menjadi buruh tani, pekerja serabutan, hingga tukang cangkul.

Ahmad Sunardi, terlahir sebagai anak yatim karena sejak dalam kandungan ayahnya meninggal dunia. Ia juga hidup di tengah-tengah perempuan sederhana yang hebat. Ia tinggal bersama ibu, kakak perempuan dan neneknya.

Setelah lulus MTs Miftahun Ulum tahun 2001, dia telah menjadi buruh tani, yakni buruh siram bawang. Selain itu, ia juga pernah menjadi tukang angkut cabe, tukang bongkar pupuk. Serta tukang buruh giling padi, tukang becak hingga tukang cangkul dan makelar bawang.

Dia pernah menyampaikan kepada orang tuanya tentang keinginan untuk dapat melanjutkan sekolah SMA, namun orang tua merasa tidak mampu. Sunardi akhirnya berjuang sendiri dengan cara menabung untuk membeli sepeda, baju dan sepatu.

Setelah dirasa sudah memiliki tabungan yang cukup, akhirnya dapat bersekolah di SMA Negeri 1 Larangan dengan biaya mandiri. Perjalanan pendidikannya dia tempuh sambil bekerja dan berwirausaha.

Ketika SMA, ia sudah menanam bawang merah sendiri. Waktu tahun 2002 menanam bawang dan panen mendapatkan uang Rp. 1,1 juta, padahal waktu itu SPP sekolah hanya Rp 20.000.

Selain menanam bawang, ia juga berdagang alat-alat pramuka karena ia aktif pramuka. Ia menitipkan alat pramuka di koperasi sekolah. Selain itu, ia juga menjadi Pembina Pendamping di SMP Negeri 3 Larangan.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan Kuliah di STIT Brebes sambil menjadi staf TU di SMK. Perjalanan kuliah dari rumah Gamprit Desa Tegalgandu ke kampus Brebes ia tempuh dengan sepeda ontel tua.

Advertisements

Dia juga harus pindah kuliah di UPS Tegal karena menyesuaikan mata pelajaran yang diampu. Lulus S1 sampai S3 ia raih sambil bekerja.

“Sekarang saya jadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Tegal yang sudah bersertifikasi. Alhamdulillah dapat mempertahankan disertasi di hadapan dewan penguji pada tanggal 10 Februari 2023 untuk meraih gelar doktor,” katanya, Jumat (10/2).

Dia bersyukur, dulu pernah tidak sekolah dan menjadi tukang cangkul, sekarang menjadi dosen dan dapat meraih gelar doktor. Semua yang diraih karena Allah. Ia berharap Allah selalu melindungi dan membimbing untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan tidak lupa beribadah.

Disertasi dengan judul “Deradikalisasi Ideologi dalam Novel Demi Allah Aku Jadi Teroris Karya Damien Dematra dan Novel Naksir Anak Teroris Karya Ditta Arieska”, mengantar Ahmad Sunardi, si tukang cangkul raih gelar doktor.(Red3/Motivasi).

Editor : Irene Indah

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 119,849