Suhu Dieng Minus 1 Derajat Celcius, Fenomena Bun Upas Buat Wisatawan Penasaran

SUHU : Fenomena embun es kembali terjadi di dataran tinggi Dieng dengan suhu udara hingga minus 1 derajat Celcius, Kamis (30/6/2022). (BeeNews.id/doc)

BANJARNEGARA – Dilansir dari detik.com, Fenomena embun es kembali terjadi di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2022). Fenomena alam ini seperti yang terlihat di dalam kompleks Candi Arjuna, Dharmasala dan lapangan di sekitar candi.

Embun es atau warga Dieng menyebut bun upas ini bisa membuat daun layu, hingga tanaman mati. Ini kali kedua munculnya embun es sepanjang 2022. Hanya saja, embun es yang terjadi kali ini lebih tebal dibandingkan yang sebelumnya.

Warga Desa Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, sekaligus pelaku wisata Dieng Hasta Priyandono menyebut embun es pada pagi tadi cukup tebal, sekitar setengah sentimeter.

“Sebelumnya di Bulan Januari 2022 pernah ada embun es, saat itu suhu turun 0 derajat. Ini terjadi lagi. Tetapi ini lebih tebal dibanding yang awal tahun kemarin,” terangnya di kompleks Candi Arjuna Dieng, Kamis (30/6/2022).

Hasta mengatakan, turunnya suhu udara di Dieng sudah mulai terasa sejak Rabu (29/6) malam. Suhu udara terus turun pada Kamis (30/6) dini hari hingga pagi tadi.

“Tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB, suhu udara sudah turun 5 derajat. Dan pada dini hari sudah 0 derajat. Tadi pagi kalau dilihat di aplikasi sampai minus 1,86 derajat,” kata dia.

Hasta juga menyampaikan, fenomena alam embun es ini biasanya muncul mulai waktu subuh. Namun, embun es saat itu belum terlihat karena suasana masih gelap.

“Biasanya waktu subuh itu sudah ada embun es kalau dari malam suhunya sudah turun. Tetapi kan masih gelap jadi tidak kelihatan. Baru kelihatan sekitar jam setengah 6,” jelasnya.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menjelaskan, dinginnya suhu udara pada musim kemarau merupakan hal yang alamiah. Hal ini ditandai adanya angin monsun Australia yang berpengaruh pada pengurangan curah hujan.

“Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Juli sampai September. Pada periode ini Australia dalam musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara menuju Indonesia membawa udara kering. Ini berpengaruh pada pengurangan curah hujan,” jelasnya saat dihubungi detikJateng, Kamis (30/6/2022).

Advertisements

Kondisi ini membuat cuaca di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah cenderung cerah-berawan. Kondisi ini diperkirakan akan bertahan hingga satu dasarian di bulan Juli 2022. Sehingga diperkirakan fenomena embun es akan kembali terjadi pada dasarian satu bulan Juli 2022.

“Kondisi cuaca di Jawa Tengah cenderung cerah-berawan. Kondisi ini akan bertahan hingga satu dasarian di bulan Juli 2022 yakni tanggal 1-10 Juli 2022. Jadi, fenomena embun es masih dimungkinkan terjadi di periode dasarian satu bulan Juli 2022,” terangnya.

Munculnya embun es di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, selalu membuat wisatawan penasaran. Meski suhu udara turun hingga minus 1 derajat celsius, fenomena alam ini selalu menjadi magnet bagi wisatawan.

Salah satunya disampaikan wisatawan asal Kabupaten Sragen, Fatur. Ia mengaku sengaja datang ke Dieng untuk berlibur sekaligus melihat fenomena alam embun es. Beruntung, usahanya hari ini untuk melihat embun es terwujud.

“Sudah lama ingin melihat embun es di Dieng, akhirnya hari ini kesampaian,” ujarnya di sekitar komplek Candi Arjuna Dieng, Kamis (30/6/2022).

Ia mengaku, suhu udara yang turun hingga minus 1 derajat celsius membuatnya tidak bisa tidur semalam. Namun demikian, hal tersebut akhirnya terbayar dengan melihat fenomena alam embun es.

“Saking dinginnya tadi malam tidak bisa tidur. Tapi tidak rugi sudah perjalanan jauh bersama keluarga akhirnya bisa melihat embun es,” tuturnya.
(Red2/Wisata)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,437