Sosialisai Digitalisasi 1000 Madrasah dan Pelatihan UMKM Digelar Oleh BRI Regional Officer (RO)
BREBES – Brebes sangat luar biasa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah komersil tingkat nasional, maka dari itu Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai lembaga perbankan dengan tujuan untuk menyalurkan jasa dan keuangan juga, BRI berada di tengah-tengah masyarakat terutama UMKM.
Pimpinan cabang BRI Brebes Nicky Muhammad Zahab mengatakan bahwa, Saya berharap agar kegiatan ini nantinya memberi manfaat kepada seluruh peserta bisa menjadi usahawan muda yang handal, ujarnya saat Program Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 Madrasah dan Pondok Pesantren di aula Perpustakaan Brebes dibuka pada Kamis (25/11).
Lanjutnya, Nicky, Melalui kerja sama BRI dan Kementrian Agama di Brebes, miliki potensi besar bagi madrasah dan ponpes Brebes ini.
Diwujudkan dalam bentuk program digitalisasi pendidikan dan kemandirian 1000 Madrasah dan pondok pesantren bersama BRI Kantor Cabang Brebes.
“Saya berharap UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Brebes semakin berkembang utamanya “LAPAKEMANE” menjadi Pioneer untuk UMKM dengan 1000 Madrasah di Jawa Tengah dan ratusan di Brebes. Mudah-mudahan penggiat kondisi ekonomi yang selama ini masih butuh perhatian,” tandasnya.
Lusiana Indira Isni, selaku Kepala Bidang Usaha Mikro pun memandang kegiatan ini sangat positif. Dia berharap pelatihan ini dapat menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan dari santriwan dan santriwati di Kabupaten Brebes.
Jadi setelah mengikuti pelatihan, membuat produk nantinya juga ada pelatihan pemasaran. Misalkan bisa melalui media online, jadi produk para santri bisa dibeli konsumen di luar daerah bahkan bisa sampai keluar negeri.
Lusi juga turut membandingkan kalau santri sudah mempunyai keunggulan segi agama. Tentu, sudah pasti dengan pelatihan-pelatihan semacam ini punya keunggulan tambahan yakni ketrampilan. Kedepannya, santriwan dan satriwati juga bisa menjadi usahawan sendiri.
Pelatihan yang diikuti oleh para santri dari 10 pondok pesantren di Kabupaten Brebes. Ajeng Kartini, sebagai narasumber yang merupakan owner Grinting Food. Mereka dilatih cara pembuatan keripik berbahan dasar daun kelor.
Ajeng juga mengatakan, kalau membuat kripik daun kelor sangat mudah karena pembuatannya hampir sama dengan membuat keripik pada umumnya. Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan seperti tepung terigu, tepung tapioka, garam dan margarin dan tentu saja daun kelor sebagai bahan utama keripik kelor.
Selain sebagai upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada, daun kelor juga telah diyakini memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh manusia sehingga pangsa pasar masih terbuka lebar.(Red3/Bisnis)
Editor : Irene Indah