SMP N 2 Brebes Gelar Pembelajaran P5
BREBES – SMP Negeri 2 Brebes menggelar pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Edupreneurship” atau Kewirausahaan di aula serbaguna SMP Negeri 2 Brebes, Jumat (10/3).
P5 sendiri merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang berdasarkan SKL dan dirancang terpisah dari kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang terdiri atas dimensi-dimensi pertama, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Kedua, berkebhinekaan global. Ketiga, bergotong-royong, keempat, mandiri. Kelima, bernalar kritis, dan keenam kreatif.
Pada kehiatan kali ini, SMPN 2 Brebes mengundang narasumber dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes yakni Kepala Bidang Usaha Mikro Lusiana Indira Isni didampingi Sub Koordinator Pengembangan, BN Wahyu Hidayat dan pendamping UMKM Ratih Sri Marginingsih untuk memberikan materi di bidangnya.
Menurut kepala Bidang Usaha Mikro, Lusiana Indira Isni mengatakan, selain pengetahuan dan karakter yang baik yang bisa diterapkan dalam lingkungan masyarakat, siswa juga diharapkan dapat mengembangkan diri dalam berwirausaha, serta membangun mental agar tidak malu dan merasa canggung, bertanggungjawab dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya yakni, di sekolah.
“Itu tidak bisa diperoleh secara instan, jadi harus diterapkan sejak dini. Gak usah malu, apapun yang kita jual dan tawarkan ke orang selama itu halal kenapa musti malu,” kata Lusiana Indira Isni.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar anak-anak punya jiwa kewirausahaan sejak dini. “Jangan menggantungkan diri pada pencarian pekerjaan tapi agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Wakil Kepala SMP Negeri 2 Brebes, Widya Ayu mengucapkan terimakasih pada Dinkopumdag Kabupaten Brebes atas kerjasamanya.
“Semoga dengan diadakannya P5 ini dapat melatih keberanian siswa untuk berjualan. Disamping mandiri para siswa juga meringankan beban orang tua dan nantinya akan lebih banyak siswa yang mau berwirausaha,” kata Widya Ayu.
Di sisi lain, dipilihnya tema kewirausahaan ini juga ditentukan dengan melihat kondisi lapangan kerja saat ini yang ketat persaingannya. “Melalui tema ini, anak-anak dipersiapkan untuk menjadi seorang entrepreneur. Bagaimana cara mengawali usaha pangan ataupun minuman berbahan lokal yang ada di sekitar mereka,” ujar Erieffah Hasanah, selaku salah satu koordinator program P5 tema kewirausahaan.
Menurutnya, banyak hal yang dapat dijadikan lahan pekerjaan. Salah satunya dengan cara melibatkan lingkungan sekitar.
“Kami ingin anak-anak berkembang dan lebih terbuka pemikirannya,” pungkasnya.(Red3/Pendidikan).
Editor : Irene Indah