Pemkab Tegal Siap Jalankan Program Pengendalian Inflasi
SLAWI – Pemkab Tegal menyatakan siap menjalankan program pengendalian inflasi. Hal ini sebagaimana yang diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono usai mengikuti rapat virtual koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Senin (24/10/2022).
Mendagri Tito mengatakan bahwa inflasi merupakan salah satu isu global yang tengah menjadi sorotan dunia. Inflasi tersebut merupakan sisa dari dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia dengan Ukraina.
“Perang Rusia-Ukraina telah berdampak pada rantai pasok energi dan pangan dunia yang berimbas pada situasi ekonomi global karena tekanannya pada keuangan,” kata Tito.
Sementara inflasi di Indonesia menurutnya masih relatif landai di kisaran 5,95 persen per September 2022 dibandingkan dengan negara lain seperti Brazil yang tingkat inflasinya mencapai 7,17 persen dan India 7,41 persen.
Meski demikian, Tito minta kepala daerah untuk selalu waspada terhadap pengaruh ekonomi dunia dan menjadikan masalah pengendalian inflasi ini sebagai isu nomor satu.
Ia pun mewajibkan setiap daerah membentuk satuan tugas (satgas) ketahanan pangan yang tugasnya memastikan dan memonitoring ketersediaan dan kelancaran distribusi serta fluktuasi harga sebelas bahan pangan.
“Kita ini satu perahu, kepala daerah harus bisa menggunakan instrumen keuangannya untuk mengendalikan inflasi, APBD utamanya, disamping mengaktifkan satgas (satuan tugas) pangan dan tim pengendali inflasi masing-masing,” ungkap Tito.
Tim tersebut harus secara konsisten melaksanakan tugas dan fungsinya, termasuk rapat koordinasi secara rutin untuk melaporkan harga dan ketersediaan komoditas serta masalah distribusinya.
Selain itu, kerja sama antar daerah juga harus dikuatkan terkait dengan pemenuhan kebutuhan komoditas strategis di mana daerah yang kekurangan bisa mengambil daerah lain yang surplus.
Sementara itu Kepala Badan Statistik Pusat (BPS) Margo Yuwono melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan telah menetapkan 20 komoditas bahan pangan terpilih yang digunakan sebagai patokan kinerja pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Menurut Margo, 20 komoditas bahan pangan tersebut antara lain beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, dan lain sebagainya.
Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi saat ini adalah bawang merah sebesar -0,06 persen, cabai merah -0,05 persen, minyak goreng -0,03 persen, tomat dan cabai rawit sebesar -0,02 persen.
(Red2/Umum)
Editor : Irene Indah