Pemkab Tegal Raih Penghargaan Kabupaten Terinovatif 2021 dari Mendagri
SLAWI – Menutup akhir tahun 2021 ini, Pemkab Tegal mendapatkan anugerah penghargaan Kabupaten Terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2021.
Seremonial penganugerahan IGA ini diselenggarakan secara hybrid di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta dan disaksikan Bupati Tegal Umi Azizah dari Rumah Dinas Bupati Tegal, Rabu (29/12/2021).
Pada ajang IGA 2021 ini, Kemendagri memberikan penghargaan berupa piagam dan trofi kepada sejumlah daerah yang dinilai paling inovatif sesuai kategorinya yang meliputi 5 provinsi terinovatif, 10 kabupaten terinovatif, 10 kota terinovatif, dan 3 daerah perbatasan terinovatif, serta 3 daerah tertinggal terinovatif.
Selain itu, daerah yang menerima penghargaan IGA 2021 ini akan diusulkan Kemendagri untuk memperoleh dana insentif daerah (DID) di bidang inovasi daerah.
Ditemui usai mengikuti siaran konferensi video IGA 2021 Umi mengaku senang dan mengapresiasi kinerja aparatur pemerintahnya yang mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat, pelaku usaha, dan akademisi.
Umi menjelaskan jika sepanjang tahun 2019-2020, Pemkab Tegal memiliki 141 inovasi di mana 36 persennya didominasi inovasi urusan wajib non pelayanan dasar disusul 26 persen urusan wajib pelayanan dasar, 24 persen fungsi penunjang dan 14 persen urusan pilihan.
Adapun salah satu inovasi unggulan Pemkab Tegal yang disampaikan saat pemaparan di hadapan tim penilai Kemendagri, Rabu (24/11/2021) lalu adalah program Wirausaha Pemuda.
Program yang dikenal dengan slogannya “Tegal Golet Bos Muda” tersebut merupakan implementasi salah satu dari sembilan program unggulan RPJMD Kabupaten Tegal 2019-2024.
Pelaksanaan program Wirausaha Pemuda di tahun 2021 ini merupakan chapter ketiga dari program yang dirancang untuk menumbuhkan mindset kewirausahaan di kalangan pemuda, disamping membantu mengatasi jebakan permasalahan pengangguran di era bonus demografi.
Sebelumnya, Mendagri Muhammad Tito Karnavian lewat sambutannya mengatakan jika masih ada 166 pemerintah daerah yang dinilai kurang inovatif. Bahkan pihaknya juga menemukan 23 pemerintah daerah yang tidak dapat dinilai inovasinya.
“Kita ingin tahu problemnya apa, problemnya karena masalah person-nya, leadership, atau karena ada masalah sistem, atau masalah hambatan-hambatan lain, kita ingin tahu dulu,” tandas Tito.
Jika hambatannya adalah kepemimpinan kepala daerahnya, Tito akan merekomendasikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) dan Presiden Joko Widodo agar daerah tersebut tidak diberikan dana insentif. Namun, bila masalahnya lebh karena faktor lainnya, pihaknya akan memberikan pendampingan agar daerah tersebut lebih mampu merancang inovasinya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengatakan jika daerah yang ditetapkan sebagai nominator pemenang IGA 2021 tersebut telah melalui serangkaian pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah 2021.
Pada tahap awal, dilakukan penjaringan dari daerah yang melaporkan inovasinya selama dua tahun terakhir secara daring dan real time ke laman indeks inovasi Kemendagri. Tercatat ada 519 pemerintah daerah yang berpartisipasi dalam pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah 2021 dengan total inovasi yang terhimpun sebanyak 25.124.
(Red2/Pemerintahan)
Editor : Irene Indah