Pemkab Pemalang Dituntut Petani Penambahan Kuota Pupuk
PEMALANG – Puluhan petani dari seluruh perwakilan kelompok tani Pemalang melakukan aksi demo/audiensi menuntut penambahan alokasi kuota pupuk tahun 2024 kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, Senin (5/2). Aksi tersebut merupakan buntut dari permasalahan penurunan jumlah pupuk hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Sekitar 50 orang dari Forum Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air di Pemalang bersuara di Pendopo Kabupaten Pemalang menuntut Pemkab, terutama Bupati Pemalang untuk mengajukan penambahan alokasi pupuk. Dari data yang ada hampir 50 persen dari total kuota pupuk untuk petani dikurangi oleh pemerintah pusat.
“Kita di sini karena ingin menyampaikan suara hati Petani Pemalang yang kesulitan mendapatkan alokasi pupuk. Apalagi Pemalang sebagai salah satu lumbung pangan Jateng. Harusnya bisa dapat jumlah pupuk yang lebih banyak,” ujar Andi Rustono koordinator aksi demo di Pendopo Pemalang.
Ia menjelaskan, perekonomian Pemalang hingga 2024 ini 60 persen masih ditopang oleh hasil bumi pertanian, sehingga Pemkab harus lebih vokal menyuarakan nasib petani di Pemalang. Di mana mereka dihadapkan pada situasi pengurangan SDM penggarap lahan sawah, sehingga membutuhkan alat untuk menanam dan solusi pasti pengadaan pupuk dari urea, MPK, hingga organik.
Selain itu, permasalahan infrastruktur ulu-ulu atau pengairan di sejumlah titik juga telah mengalami kerusakan akibat penggunaan alat panen modern (Combine/Combet Padi). Menurut Andi, Pemkab sebisa mungkin mendengarkan dan menjawab suara keresahan petani agar bisa menemukan penyelesaian atas permasalahan yang ada.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengatakan bahwa dirinya akan langsung memerintahkan Dinas Pertanian (Dispertan) sebagai OPD terkait untuk mendata dan mengajukan alokasi tambahan untuk pupuk di 2024. Selanjutnya, dirinya akan mengadakan demplot pembuatan pupuk organik di empat titik untuk sebagai jawaban alternatif kekurangan pupuk di wilayahnya.
“Tadi ada petani yang mengatakan bahwa mereka bisa sukses melakukan tanam menggunakan pupuk organik, ini bisa jadi contoh untuk ke depan diadakan demplot pertanian pembuatan pupuk di empat titik. Selanjutnya alat pertanian terutama tanam padi juga akan kita coba alokasikan agar menjawab permasalahan SDM yang ada,” tegasnya.(Red3/Umum)
Editor : Irene Indah