Mengenal Tari Merak, Warisan Budaya Jawa Barat

WARISAN – Tarian Tradisional Tari Merak yang merupakan warisan budaya Jawa Barat yang Perlu dilestarikan, agar kebudayaan Indonesia tidak terkikis oleh zaman. (BeeNeews.id/doc)

TEGAL – Tari merak merupakan tarian rakyat tradisional yang berasal dari tanah Pasundan, Jawa Barat. Tarian ini diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an.

Sesuai dengan namanya, Tari Merak merupakan implementasi dari kehidupan burung Merak. Utamanya tingkah merak jantan ketika ingin memikat merak betina.

  1. Sejarah Tari Merak
    Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Merak Jawa Barat ini mengalami perubahan dari gerakan asli yang diciptakan oleh Tjetjep Somantri. Dalam perkembangannya, Irawati Durban Arjon menambahkan beberapa koreografi asli di dalam tarian tersebut.

Tak hanya berhenti sampai disitu, pada tahun 1985 gerakan Tari Merak ini kembali mengalami revisi. Merak adalah hewan golongan burung dalam genus Pavo dan Afropavo dari familia ayam hutan, Phasianidae. Bulu merak halus dan dikepalanya memiliki mahkota.Ukurannya lebih besar dari ayam hutan.

Burung merak jantan memiliki bulu ekor yang sangat indah. Ekor dapat dikembangkan untuk menarik perhatian merak betina. Kebiasaan burung merak adalah selalu megembangkan bulu ekornya.Begitu pula Tari Merak ini biasanya ditarikan oleh tiga penari atau bisa juga berpasang-pasangan.

  1. Makna Gerakan Tari Merak
    Dalam gerakan Tari Merak ada sebuah nilai yang terkandung di dalamnya, seperti nilai-nilai religi dan kehalusan budi.

Secara keseluruhan, gerakan Tari Merak ini bermakna sebagai salah satu perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak.

Nilai religi di dalam tarian merak ini menggambarkan rasa syukur atas keindahan alam termasuk makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan nilai kehalusan budi, dari Tari Merak dapat digambarkan dalam gerakan yang terstuktur secara baik, rapi, indah oleh para penari.

  1. Tingkah laku burung Merak jantan
    Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan dengan keindahan bulu ekor yang dimilikinya.

Banyak orang yang salah menganggap jika tarian ini seperti Merak betina. Seperti halnya burung-burung lain, burung Merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina.

Merak jantan yang bersolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwana-warni untuk mencari lawan jenisnya, dengan gayanya yang anggun dan mempesona.

  1. Busana Tari Merak
    Pada umunya, busana yang dikenakan pada tarian merak ini memiliki kombinasi warna biru, hijau dan hitam yang menggambarkan burung Merak tersebut. Agar lebih dramatis, semua busana dan aksesoris dibuat dalam motif bulu burung merak dalam warna senada.

Aksesoris yang dikenakan oleh penari untuk menunjang penampilannya terdiri dari siger, garuda mungkur, sesuping, apok, kemben, sayap, sabuk, sampur, kilat bahu, gelang dan rok panjang.

Advertisements
  1. Alat musik tradisional
    Tarian Merak ini diiringi dari alat musik tradisional yaitu, gending macan ucul. Selain memberikan tempo bagi penari, iringan gamelan inilah yang membuat setiap gerakan-herakan Tari Merak menjadi lebih memukau dan mempesona.

Sehingga tak heran, jika tarian merak ini sering digunakan di dalam acara-acara tertentu, misalnya acara pernikahan, sunatan dan menyambut tamu. Bahkan, Tari Merak banyak ditampilkan dalam event-event, baik bertaraf nasional dan internasional.
(Red3/Seni & Budaya)

Editor: Ahmad Wachidin

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 116,593