Melestarikan Permainan Tradisional Anak untuk Mengisi Waktu Luang dengan mengajarkan pada Anak

MANFAAT : Berbagai manfaat dari salah satu permainan tradisional yaitu permainan Engklek antara lain dapat mengasah kemampuan anak dalam berhitung, melatih ketahanan fisik, serta kemampuan bersosialisasi dan kebersamaan.(BeeNews.id/Nur Hayati)

TEGAL – Masa kecil adalah masa yang tidak bisa kita lupakan, mulai dari permainan tradisional serta teman-teman sepermainan yang begitu menyenangkan. Saat ini permainan tradisional seperti kelereng,gasing maupun engklek sudah jarang sekali dimainkan, bahkan hampir tidak ada.

Permainan engklek atau ingkling yang berasal dari bahasa jawa. Permainan ini cukup dikenal diberbagai daerah dengan nama beragam.

Permainan yang sangat digemari oleh anak-anak umur 7 hingga 15 tahun. Engklek merupakan sebuah permainan tradisional sederhana yang dilakukan dengan cara melemparkan sebuah pecahan batu pipoh atau karet gelang.

Permainan engklek sendiri tidak memerlukan banyak perabotan seperti mainan lainnya, yang dibutuhkan hanyalah lapangan yang luas dan datar agar bias digambar dengan kapur ataupun spidol. Jenis permainan ini tidak bisa dimainkan didalam ruangan.

Memainkan permainan ini juga tidak sulit, yang pertama harus dilakukan adalah menggambar. Gambar yang dibuat adalah kotak-kotak atau bulat yang kemudian atasnya dibuat seperti atap rumah, lalu yang bermain harus melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak lainnya tanpa menyentuh garis yang sudah dibuat.

Pemain tidak boleh berhenti sampai bertemu dengan batu atau karet yang dilempar kecuali menyentuh garis. Saat mengambil batu milik pemain, tidak boleh menggunakan dua kaki melainkan harus menggunakan satu kaki dan satu tangan. Jika menemukan batu pemain lain didalam kotak, maka pemain tidak boleh melompati batu tersebut melainkan harus melewatinya dan seterusnya sampai ada yang memenangkan permainan.

Permainan ini biasa dilakukan perorangan ataupun kelompok. Permainan engklek memiliki manfaat yang tidak kita sadari seperti mengasah kemampuan fisik dan mengasah kemampuan bersosialisasi.

Juga melatih kebersamaan dalam satu regu, mengajarkan disiplin dan taat aturan, mengembangkan kecerdasan berhitung, dan dapat menjadikan para pemainnya menjadi lebih kreatif.

Mirisnya, permainan tradisional seperti ini sudah sangat jarang dilakukan mengingat anak-anak sekarang lebih suka bermain dengan gadget mereka. Sehingga menjadi kewajiban bagi orang tua untuk ikut melestarikan kembali permainan tradisional ini. Sekaligus sebagai cara dapat mengurangi anak bermain gadget.

“Awalnya anak saya dan teman-temannya tidak mau ketika saya mengajari permainan ini. Setelah saya berikan penjelaskan beberapa manfaat yang akan didapat. Mereka akhirnya mau mengikuti permainan tradisional ini,” kata Rizky Ayu salah satu orang tua yang telah mengajarkan kembali permainan tradisional pada anaknya.
(Red2/Motivasi)

Advertisements

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,438