Kementerian KP Beri Pelatihan Penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) untuk Siswa SMKN 1 Puring Kebumen Guna Dapatkan Hasil Perikanan Yang Berkualitas

PELUANG : Generasi muda saat ini menjadi tonggak perubahan bagi sektor kelautan dan perikanan. Maka dari itu, pelatihan itu juga membuka peluang bagi siswa dan siswi SMKN 1 Puring untuk dapat melanjutkan jenjang studi di bidang kelautan dan perikanan untuk bergabung dengan satuan pendidikan yang dimiliki oleh kelautan dan perikanan.(BeeNews.id/ZuhudBudiaji).

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) mendorong peningkatan keterampilan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng). Tujuannya adalah agar siswa SMK bisa menghasilkan produk perikanan berkualitas serta memiliki mutu dan keamanan produk yang terjamin.

Adapun upaya peningkatan tersebut dilakukan melalui pelatihan Penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Teknik Refrigerasi yang melibatkan 100 siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Puring, Kabupaten Kebumen, Jateng.

Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, pelatihan itu sejalan dengan misi yang sebelumnya disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono. Menteri Trenggono mengatakan bahwa keamanan pangan secara konsisten harus terlaksana dengan baik dari hulu hingga hilir agar menghasilkan standar kesehatan mutu dan keamanan yang terjamin.

“Keamanan pangan sedang menjadi isu di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk dipahami para siswa yang menekuni program studi (prodi) pengolahan mengenai pentingnya keamanan pangan untuk menjamin setiap produk yang dihasilkan dapat memenuhi syarat aman dikonsumsi,” ungkap Nyoman dalam keterangan persnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Nyoman, generasi muda saat ini menjadi tonggak perubahan bagi sektor kelautan dan perikanan. Maka dari itu, pelatihan itu juga membuka peluang bagi siswa dan siswi SMKN 1 Puring untuk dapat melanjutkan jenjang studi di bidang kelautan dan perikanan untuk bergabung dengan satuan pendidikan yang dimiliki oleh kelautan dan perikanan.

Saat ini Kementerian KP memiliki 20 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi, yakni 10 Politeknik dan satu Akademi Komunitas.

“Selain itu, juga terdapat sembilan satuan pendidikan menengah, yakni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Kami membuka kesempatan untuk para siswa SMK yang ingin melanjutkan studi ke jenjang Diploma tiga (D3) dan Diploma empat (D4),” katanya.

Senada dengan Nyoman, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh) KP Lily Aprilya Pregiwati memberikan dukungan penuh untuk peserta yang ingin mengambil bagian menjadi pelaku usaha kelautan dan perikanan.

“Bagi alumni SMKN 1 Puring dan para siswa yang ingin menjadi pelaku usaha kelautan dan perikanan, bisa didampingi oleh penyuluh perikanan yang tentunya tidak hanya berlaku untuk selama masa pelatihan ini saja. Selepas pelatihan, kami masih memiliki tanggung jawab untuk dapat memastikan implementasinya,” jelas Lily.

Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Darori Wonodipuro mengungkapkan keinginannya untuk membangun pabrik pengalengan ikan di Kebumen. Oleh karena itu, ia berharap pelatihan ini bisa menghasilkan siswa yang terjamin mutunya.

Advertisements

“Kebumen memiliki sumber daya alam (SDA) perikanan yang tinggi, garis pantainya panjang. Sayangnya, ikan-ikan yang ada justru ditangkap bukan dari nelayan kita. Maka dari itu, saya harap pelatihan ini bisa menghasilkan siswa yang terampil dan bisa mewujudkan pabrik pengalengan tersebut,” ungkap Darori.

Selain SDA perikanan yang tinggi, kata dia, permasalahan yang perlu diselesaikan adalah mengenai angka konsumsi ikan (AKI) di Kabupaten Kebumen yang masih tergolong rendah.

Daya konsumsi ikan di Kebumen pada 2021 berada di angka 22,46 persen dari jumlah di tingkat nasional yang sebesar 50,49 persen,” tuturnya. Berangkat dari permasalahan tersebut, sebut dia, pembudidaya ikan harus dapat menyimpan dan mengonsumsi hasil panen untuk tetap menjaga asupan nutrisi bagi masyarakat setempat.

Adapun Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Dwi Yulianti Mulyaningsih memberikan pesan kepada seluruh tenaga pendidik, bahwa Kabupaten Kebumen memiliki SDA yang begitu luar biasa.

“Dengan demikian, tenaga pendidikan harus dapat menyiapkan anak didik yang dapat terus melangkah untuk meraih ilmu yang lebih banyak untuk memajukan Kabupaten Kebumen,” ujar Dwi.

Tak hanya itu, salah dua peserta pelatihan, Saniatur Rofingah dan Raditya Mulawarman juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan yang telah diadakan oleh Kementerian KP tersebut. Mereka mengaku senang karena bisa ikut dalam pelatihan HACCP tersebut dan segala materi dan pelatihan yang telah diberikan nantinya bisa menjadi bekal mereka dan akan diterapkan di dunia kerja nantinya.
(Red3/Pendidikan).

Editor : Ahmad Wachidin

TAG :
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,858