Kapolda Jateng Apresiasi Pembentukan Satgas Covid-19 Pelajar Kabupaten Tegal

MENINJAU : Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat meninjau proses input data peserta vaksinasi Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi di SMA Negeri 2 Slawi didampingi Bupati Tegal Umi Azizah (tengah), Senin (11/10/2021). (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengapresiasi dibentuknya Satgas Covid-19 Pelajar se-Kabupaten Tegal. Apresiasi tersebut disampaikan Luthfi saat meluncuran Satgas Covid-19 Pelajar se-Kabupaten Tegal dan mobil masker di SMA Negeri 2 Slawi, Senin (11/10/2021) pagi.

Menurut Luthfi, gerakan ini merupakan inovasi dan terobosan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, dirinya juga menyebut gerakan Satgas pelajar dan mobil masker tersebut baru yang pertama kali dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah, di Indonesia.

“Terimakasih kepada jajaran Forkopimda Kabupaten Tegal karena telah menggagas gerakan ini, terutama Kapolres Tegal. Ini merupakan gerakan yang pertama kali dilaksanakan di provinsi bahkan di Indonesia. Semoga dengan adanya Satgas Covid-19 Pelajar ini dapat menangani dan membantu mengatasi Covid-19,” katanya.

Dibentuknya Satgas Covid-19 Pelajar ini, menurut Luthfi merupakan bentuk sinergitas antara pelajar satu dengan lainnya, sekaligus membantu keberlangsungan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Harapannya adik-adik pelajar yang sudah ditunjuk sebagai tim Satgas Covid-19 Pelajar di sekolah juga bisa mengingatkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga sehingga kita bisa bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” pesannya.

Sebelumnya, Bupati Tegal Umi Azizah juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah terlibat dan memfasilitasi pembentukan Satgas Covid-19 Pelajar tersebut. Menurutnya, hadirnya Satgas pelajar ini merupakan bagian dari pelaksanaan pedoman pembelajaran tatap muka terbatas.

Umi pun berharap setelah pembentukan Satgas pelajar perlu disertai proses monitoring untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah seperti penggunaan alat pendeteksi suhu tubuh, pengaturan jarak antar kursi siswa 1,5 meter, ketersediaan sarana cuci tangan, vaksinasi pada guru dan siswa hingga pelaksanaan kurikulum campuran atau hybrid serta strategi kampanye protokol kesehatan yang tetap harus dijalankan.

Di sini, Umi berharap setiap sekolah dapat mengoptimalkan peran Satgas Covid-19 Pelajar. Karena menurutnya, Satgas inilah yang akan turut memantau dan mengawasi pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Kiranya kita juga perlu dukungan dari orang tua siswa, supaya peserta didik bisa lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan ketika berangkat dan pulang sekolah,” imbuhnya.

Selain itu, pada kesempatan yang sama juga berlangsung vaksinasi Covid-19 massal yang diikuti pelajar SMA Negeri 2 Slawi yang belum divaksin.
(Red2/Kesehatan)

Advertisements

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,849