Jejak Jajak Bumiayu, Ungkapkan Asal Manusia Brebes Lewat Pagelaran Seni

SENI BUDAYA : Pagelaran seni budaya ini sebagai pengganti kebiasaan pagelaran pentas budaya Pemerintah Kabupaten Brebes di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Anjungan Jawa Tengah. Dikarenakan pandemi covid-19 belum selesai maka pagelaran diselenggarakan di daerah sendiri secara virtual dengan penonton terbatas. (BeeNews.id/Dinkominfotik Brebes)

BREBES – Keberadaan manusia purba yang berhasil di temukan di Bumiayu Tonjong (Buton) diungkapkan dalam pagelaran seni budaya virtual.

“Potensi seni budaya Brebes mampu memberikan dampak simultan bagi dunia ekonomi kreatif sekaligus industri pariwisata, untuk itu perlu dilestarikan dan dikembangkan,” kata Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E. M.H. saat membuka pertunjukan Duta Seni Virtual 2022 di Pendopo Bumiayu Brebes, Senin (12/9) lalu.

Idza menjelaskan, kegiatan ini mengapresiasi potensi seni dan budaya di Kabupaten Brebes sebagai upaya mempromosikan brand keunggulan seni dan budaya. Juga menjadi wadah silaturahim sekaligus ruang komunikasi kultural antara pemerintah Kabupaten Brebes dengan warga Kabupaten Brebes di wilayah 6 kecamatan yakni Kecamatan Tonjong, Bumiayu, Sirampog, Bantarkawung, Salem dan Paguyangan.

Dijelaskan Idza, Kabupaten Brebes sebagai bagian dari wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat dianugerahi potensi budaya, tradisi dan seni yang unik dan mengagumkan, salah satunya pagelaran bertema Jejak Jajak Bumiayu.

Kreasi pekerja seni, komunitas dan sanggar seni di wilayah Brebes Selatan, mengungkapkan perjalanan waktu melalui format pergelaran tentang keunikan kebudayaan serta sejak peradaban yang tertorehkan dalam hasil tinggalan sejarah, tradisi, budaya, seni dan kreativitas lainnya.

“Pentas Jejak Jajak Bumiayu merupakan ruang fasilitasi untuk ekspresi publik seniman dan komunitas seni sekaligus menjadi perwujudan panggung diplomasi kebudayaan bagi Kabupaten Brebes,” tandas Idza.

Ketua Penyelenggara Duta Seni Virtual 2022 Rofiq Qoidul Adzam, S.H. melaporkan, Jejak Jajak Bumiayu merupakan kolaborasi pelaku seni, pekerja seni, seniman serta pekerja industri kriya di wilayah Brebes Selatan.
Bersama Dewan Kesenian Daerah wilayah Brebes Selatan, 70 orang seniman menyuguhkan episode perjalanan waktu tentang mutu manikan kawasan Brebes Selatan.

Melalui pertunjukan, dapat dinikmati suasana jejak-jejak tapak peradaban dan kebudayaan di wilayah Bumiayu dan sekitarnya secara historis, seni, tradisi serta keragaman unsur pemajuan kebudayaan.

Bukti-bukti tersebut dikemas dalam bentuk sendratari etnik musik hingga membuahkan kreativitas yang tergambarkan dalam Jejak Jajak Bumiayu.

Sehingga diharapkan dari pergelaran tersebut kita mengetahui tentang betapa kayanya warisan budaya baik yang bercorak tangible dan intangible di wilayah Brebes Selatan.

Advertisements

Dari keunikan itulah melalui strategi pemajuan kebudayaan yakni pelestarian, pengembangan pemanfaatan dan pembinaan strategis antara kebijakan kebudayaan dengan pariwisata serta industri ekonomi kreatif.

Rofiq menginformasikan, Kabupaten Brebes telah mengantongi tiga warisan budaya tak benda, yakni Upacara Adat Ngasa Jalawastu, Telur Asin dan Batik Salem.

Rofiq juga memohon doa restu di tahun 2023 mendatang agar Kuliner Sate Blengong dan Manuskrip Geonoeng Segara sebagai warisan budaya tak benda berikutnya.

Turut hadir dalam pagelaran Duta Seni Virtual 2022, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala OPD, Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Brebes, pimpinan Bank Jateng Brebes, Camat Tonjong, Bumiayu, Sirampog, Bantarkawung, Salem, Paguyangan, Forkopimca, serta tamu undangan lainnya. (Red4/Seni & Budaya)

Editor: Nur Hayati

TAG :, , , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,442