Inilah Penyebab Banjir di Perkotaan Brebes
BREBES – Perbaikan dan pemeliharaan drainase dalam kota akan terus ditingkatkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes tahun ini.
PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin bersama tim DPU sudah melakukan inspeksi dan pemetaan di sejumlah titik drainase di wilayah perkotaan dan Kecamatan Losari yang mengalami sumbatan untuk segera dinormalisasi dan diperbaiki.
Diantaranya, titik-titik genangan air di Kelurahan Brebes, Kelurahan Limbangan Wetan, Kelurahan Limbangan Kulon, perempatan jalan Suprapto, Perempatan jalan M. Yamin sebelah Utara, Kauman dan Jalan Wahid Hasyim.
“Beberapa titik drainase yang tersumbat di wilayah perkotaan, kita sudah cek dan langsung dikoordinasikan dengan DPU Brebes, karena mengalami pendangkalan untuk segera dinormalisasi,” kata Urip Sihabudin, Selasa (31/1).
Ia menambahkan, faktor dari penyebab genangan air yang terjadi di sejumlah titik perkotaan karena minimnya lubang resapan air ataupun penutup drainase yang tertutupi bangunan milik warga.
“Beberapa kendala ini kita upayakan dengan pembongkaran penutup drainase. Sehingga sumbatan-sumbatan bisa kita bersihkan. Tapi memang untuk mengatasi perbaikan drainase perlu waktu paling tidak dua tahun, karena dengan berbagai kendala termasuk keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala DPU Brebes Sutaryono mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa tindakan penanganan genangan air dan jalan rusak akibat tidak berfungsinya drainase jalan.
Pertama, melakukan normalisasi saluran induk drainase seperti Sigeleng, Rawa Bebek dan drainase Kamal. Kemudian, normalisasi drainase jalan nasional maupun kabupaten.
“Dan juga kita lakukan pompanisasi genangan di permukiman untuk wilayah Brebes kota (Limbangan Wetan, Limbangan Kulon dan seputar Alun-alun Brebes),” kata Sutaryono.
Selanjutnya penanganan banjir di Kauman Pulo, akan dibuat ground tank dan pompa. “Kita akan manfaatkan sungai Kalimati sebagai tampungan air,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia, upaya lainnya dengan memfungsikan dan crosing-crosing drainase, tidak terkecuali yang melintas di jalan nasional.
“Kita juga menjalin kerjasama dengan melibatkan masyarakat untuk kerja bakti atau gotong royong melakukan normalisasi. Termasuk drainase lingkungan dan jalan-jalan poros desa,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pekerjaan perbaikan drainase dalam kota terus ditingkatkan meskipun anggaran DPU Brebes terbatas.
“Kita usahakan maksimal. Tetapi kendala-kendala yang akan terjadi di lapangan harapan kami masyarakat bisa bantu kami. Karena selama ini kendalanya ada di eksternal daripada internal,” kata dia.
Salah satu contoh kendala ditemukan DPU Brebes saat akan melakukan perbaikan drainase selalu ada bangunan di atas parit.
“Di atas parit warga membuat bangunan, akhirnya sulit dibersihkan. Padahal tidak boleh membangun bangunan di atas parit. Kita upayakan mediasi jika menemui kendala seperti ini, sebelum akhirnya kita putuskan untuk membongkar,” katanya.
Sementara dalam waktu dekat DPU Brebes juga akan lakukan perbaikan saluran drainase di wilayah Kecamatan Losari.
“Pada prinsipnya penanganan dari hulu ke hilir. Dan juga, sudah ada pembuatan long storide, penanganan sementara, air yang menggenang kurang dari 6 jam itu bukan banjir,” beber dia.
Sutaryono menjelaskan, perbaikan drainase di wilayah Kecamatan Losari, yang paling krusial di perempatan Losari Lor.
“Tahun ini revitalisasi disana (Losari Lor) dianggarkan sekitar Rp 500 juta,” pungkasnya.(Red3/Umum).
Editor : Irene Indah