Inflasi Rendah, Bulan Ramadhan Jadi Ajang Tingkatkan Konsumsi Masyarakat

MEMBUKA : Pembukaan Rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dilakukan oleh Bupati Kabupaten Tegal, Umi Azizah. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

Slawi – Inflasi yang rendah menjadi indikasi lemahnya daya beli masyarakat. Pembatasan aktifitas sosial dan ekonomi selama pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu telah menekan inflasi pada angka 1,69 persen atau terendah sejak tahun 2011.

Sehingga, momentum Ramadhan dan Lebaran nanti diharapkan menjadi puncak belanja dan konsumsi masyarakat untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka Rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tegal, beberapa waktu yang lalu di Gedung Dadali Pemkab Tegal.

“Kita berharap, petani menjadi pelaku usaha yang paling diuntungkan dari meningkatnya konsumsi warga di jelang Ramadhan dan saat Lebaran nanti,” kata Umi.

Pihaknya, melalui dinas terkait akan berupaya memperkuat ketahanan pangan dengan mendorong peningkatan produksi melalui intensifikasi dan ektensidikasi pertanian, termasuk pengendalian distribusi pupuk bersubsidi.

Guna merangsang pertumbuhan sektor mikro, pihaknya meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat atau KUR Daerah dengan bunga rendah setara 0,26 persen per bulan melalui BPR Bank Tegal Gotong Royong.

Harapannya, pelaku usaha mampu meningkatkan kapasitas produksinya, termasuk menangkap peluang permintaan dan konsumsi yang meningkat di jelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

Meski mungkin pengaruhnya tidak terlalu signifikan, hal ini menurut Umi merupakan bagian dari upaya Pemkab Tegal mengendalikan inflasi atau mencapai target sasaran inflasi 2021 di kisaran 2 sampai 4 persen sebagaimana yang ditetapkan Pemerintah dan Bank Indonesia.
(Red2/Pemerintahan)

Editor : Lenny Kusuma Putri

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 115,350