Gereja Maria Immaculata Slawi Gelar Buka Bersama Kemenag dan Tokoh Agama
SLAWI – Kebersamaan dan persaudaraan terus digaungkan dan dibangun bersama antar pemeluk beragama di Kabupaten Tegal. Hal itu dilakukan oleh Pengurus Gereja Katolik Maria Immaculata Slawi pada acara buka puasa bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Tegal, Rabu (12/4).
Pastor Paroki Gereja Maria Immaculata Slawi Romo Joseph Ohoiledwarin saat ditemui PanturaPost menjelaskan, acara hari ini ditempatkan dalam konteks untuk membangun persaudaraan antar umat beragama.
“Kita semua adalah satu saudara, maka hendaknya kita membangun kebersamaan agar semakin lebih akrab, guyub menuju masyarakat yang aman, tenang dan damai,” tutur Romo Joseph.
Menurutnya, situasi akrab dan baik seperti ini harus dikembangkan sampai dengan akar rumput karena terkadang di level atas tidak ada masalah namun di level akar rumput justru terjadi disinformasi dan terjadi gesekan yang bisa menyebabkan kerunyaman dalam kehidupan bersama.
“Harapannya kegiatan hari ini tidak hanya berhenti di sini saja, antar tokoh agama dan tokoh masyarakat namun bisa sampai ke akar rumput lebih dalam,” ujarnya.
Lebih lanjut Romo Joseph menjelaskan, tema ini bermaksud gereja ini ada di dalam negara. Dengan kata lain gereja Slawi ada di Kabupaten Tegal dan tidak hanya itu, tempat ibadat umat agama lain juga ada di sini.
“Maka dari itu negara melindungi kita semua, negara mempersatukan kita semua. Artinya kita semua mempunyai kewajiban bersama membangun negara,” jelasnya.
Membangun kerukunan dan toleransi menurutnya, mulai dari tempat kita masing-masing untuk satu kedamaian. Dia merasa di Kabupaten Tegal kerukunan dan toleransinya sudah sangat baik. Masyarakatnya tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang memecah belah kerukunan umat beragama.
“Umat sudah cerdas untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk,” pungkasnya.
Setelah acara buka puasa bersama, pihak gereja menyajikan lagu dengan judul Tegal Toleransi yang dibawakan oleh Pendampingan Iman Anak (PIA), Pendampingan Iman Remaja (PIR) dan orang Muda Katolik OMK Gereja Katolik Maria Immaculata Slawi.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Tegal Akhmad Farkhan pada tausiahnya berpesan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Tegal selalu menyuarakan kebaikan kepada masyarakat, karena suara dari tokoh agama adalah suara tuhan.
“Sudah tidak diragukan kalau suara yang sumbernya dari Kyai, Pendeta, Pastor, Bikhu/Biksu saya pastikan itu kebaikan,” kata Farkhan.
PR-nya menurut Farkhan adalah tokoh-tokoh agama yang ada bisa kreatif, mengemas kebaikan melalui konten yang baik dan bisa di sosialisasikan melalui media sosial.(Red3/Umum).
Editor : Irene Indah