Batik Solo Motif Sawat, Terinspirasi dari Senjata Dewa Batara Indra

MOTIF : Ciri khas Batik Sawat yang unik dan banyak dibuat di Kota Solo yaitu adanya motif sayap yang merupakan perlambang dari Warja, senjata yang dimiliki Batara Indra yang berarti kilat. Dengan memakai kain batik motif Sawat ini diharapkan pemakai mendapatkan perlindungan dalam kehidupannya.(BeeNews.id/Nur Hayati)

SOLO – Batik merupakan hasil karya seni yang diwariskan secara turun temurun. Pembuatan batik sering didasarkan pada pengalaman hingga kepercayaan tertentu dalam masyarakat. Batik juga sering dikaitkan dengan hubungan manusia dan Sang Pencipta.

Selalu ada cerita menarik di balik pembuatan batik. Seringkali batik dibuat berdasarkan pengalaman penciptanya. Namun, terdapat pula batik yang dibuat berdasar kepercayaan masyarakat zaman dahulu. Seperti batik sawat yang terinspirasi dari senjata dewa.

Batik sawat menjadi salah satu contoh batik yang pembuatannya dilatarbelakangi oleh kepercayaan masyarakat. Batik ini terinspirasi dari cerita para dewa.

Sawat diambil dari kata nyawatake yang dalam bahasa Jawa memiliki arti melemparkan. Dewa menjadi kekuatan di balik terciptanya alam semesta. Salah satu dewa yang banyak diagungkan adalah Batara Indra.

Batara Indra merupakan pemimpin Kahyangan Kaendran yang di dalamnya hidup para bidadari. Batara Indra juga dikenal sebagai dewa penguasa petir dan guntur. Dewa ini memiliki senjata yang disebut warja atau barja yang memiliki arti kilat. Senjata ini digunakan dengan cara melemparkannya atau yang dalam bahasa Jawa disebut dengan nyawatake.

Bentuk senjata ini menyerupai seekor ular yang memiliki taring tajam serta bersayap. Apabila senjata ini dilemparkan ke udara, maka akan menyebabkan kilatan cahaya yang menyambar. Bukan hanya itu, suara yang dihasilkan oleh senjata ini juga sangat kuat sehingga menimbulkan kesan menakutkan.

Walaupun dianggap sebagai senjata yang menakutkan, warja juga membawa kegembiraan sebab dianggap mendatangkan hujan. Senjata pusaka Batara Indra ini kemudian diwujudkan dalam motif batik berupa sebelah sayap dengan harapan agar si pemakai selalu mendapatkan perlindungan di dalam kehidupannya.

Makna sayap dalam motif sawat juga memiliki arti angin-angin yaitu udara yang memberi kehidupan. Raja yang mengenakan batik motif ini dipercaya akan mampu memberikan kehidupan bagi rakyatnya.

Batik sawat cukup terkenal di kalangan masyarakat Solo. Seperti kebanyakan batik Solo lainnya, Batik Sawat menggunakan pewarna soga dalam pembuatannya.

Salah satu Toko Batik di Kota Solo yang menjual batik dengan berbagai macam motif yaitu Toko Batik Soga di Jl. dr Rajiman No. 472-474 Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Pecinta kain batik akan sangat dimanjakan ketika memasuki toko batik yang satu ini.

Advertisements

“Saya sangat puas berbelanja kain batik dan baju di Toko Batik Soga ini. Selain menyediakan berbagai macam batik dengan motif-motif yang beraneka ragam. Tempatnya juga nyaman untuk berbelanja. Setiap berkunjung ke Solo, saya selalu menyempatkan berbelanja di sini,” kata Indah salah satu pelanggan di Toko Batik Soga.
(Red2/Hasil Karya)

Yohanes Slamet Wijanarko adalah Kontributor BeeNews Wilayah Jawa Tengah

Editor : Ahmad Wachidin

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 115,314