Banjir Rob Di Desa Randusanga mulai surut, Petugas gabungan bagikan Nasi Ponggol untuk warga terdampak
BREBES – Banjir Rob di Desa Randusanga pada Senin 23 Mei 2022 mulai surut. Petugas gabungan tengah membagikan ratusan Nasi Ponggol untuk warga terdampak banjir Rob di Desa Randusanga Kulon Brebes, Selasa (24/05).
Di Desa Randusanga Kulon diterjang Banjir rob dari sejumlah daerah di Pesisir Utara Jawa Tengah, akibatnya warga diungsikan.
Petugas Gabungan TNI, Polri, BPBD Kab. Brebes dan Pemerintah Desa mendirikan dapur umum yang ditempatkan di Halaman Balai Desa Randusanga Kulon Brebes. Sekitar 795 rumah warga, 1.416 KK dan 800 hektare tambak di desa Randusanga Kulon terdampak banjir rob.
Untuk bantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir rob, dibagikan nasi ponggol dari dapur umum untuk sarapan pagi dan makan siang. Dapur umum ini menyediakan makanan untuk warga Randusanga Kulon Brebes yang terdampak Banjir Rob.
Menurut Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, Banjir Rob yang menerjang hari Senin kemarin mungkin paling parah dibanding sebelumnya. Air rob ini masuk perkampungan mulai pukul 09.00 WIB. Kalau biasanya saat sore hari rob ini sudah surut, tapi sekarang belum surut, bahkan cenderung makin tinggi airnya.
“Kalau dihitung 800 dari 1.300 ha tambak di desa ini terendam. Kerugiannya mencapai miliaran rupiah dengan estimasi tiap hektare Rp. 5 juta. Dikarenakan tambak yang terendam sudah bisa dipastikan gagal panen, dan sebagian besar digunakan untuk budidaya bandeng,” ungkap Afan.
Afan menilai banjir rob kali ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Bahkan, ketinggian banjir rob di kawasan wisata Pantai Randusanga Indah sudah mencapai satu meter. Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih parah, pihaknya kini telah menyiapkan balai desa untuk tempat pengungsian warga setempat.
“Saat ini warga sedang diminta mengungsi di Balai Desa. Kami bersama personel TNI dari Kodim 0713/Brebes, Personil Polri Polres Brebes dan PMI telah menyiapkan kantor kepala desa untuk menampung pengungsi,” kata Afan Setiono.
Pihaknya berharap pemerintah segera membangun sabuk pantai dan melakukan normalisasi sungai Sigeleng untuk mencegah air rob masuk ke permukiman.
Sementara itu salah seorang warga Desa Randusanga Kulon, Ahmad Zaeni, mengaku seluruh wilayah di desanya sudah terendam. Padahal, kata dia, jalan di wilayahnya sudah dibuat lebih tinggi tapi tetap saja terendam rob.
“Robnya parah, semua jalan sudah terendam. Ini saja saya mau pulang tidak bisa karena jalan terendam sekitar 60 sentimeter,” kata Zaeni.
“Warga setempat mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas perhatian seluruh aparat baik TNI-
Polri-Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten Brebes dengan dibagikannya nasi ponggol untuk warga disini.
Namun yang terpenting adalah bagaimana penanganan jangka panjang terkait banjir rob yang sering terjadi di daerah kami sehingga kedepan aktifitas warga tidak terganggu dan bagi warga yang membudidayakan ikan atau udang di tambak sekitar desa sini tidak merugi,” pungkas Zaeni.(Red3/Umum).
Editor : Irene Indah