Alat dan Personil Tanggap Bencana Telah Disiapkan Pemerintah Brebes

ELEMEN : Sebagai bentuk kesiapsiagaan lembaga pemerintah, seluruh elemen penanggulangan bencana bersama dengan seluruh masyarakat siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman bencana.(BeeNews.id/Zuhud)

BREBES – Meskipun peralatan dan personil tanggap bencana sudah disiapkan, tetapi kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga setempat dalam menghadapi bencana lebih utama. Dengan adanya kesiapsiagaan warga, maka segala bentuk dampak bencana bisa diminimalisir.

Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes H Nushy Manshur disela Apel gelar peralatan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di lapangan Asri Bumiayu, Senin, 31 Oktober 2022.

Kata Nushy, menyamakan presepsi dan menyatukan gerak langkah dalam penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah kabupaten Brebes sangat penting mengingat musim penghujan sudah tiba. Di musim penghujan ini, sudah menimbulkan bencana di beberapa wilayah Kabupaten Brebes dan kebanyakan di wilayah Brebes bagian selatan.

Artinya, harus dibangun dan dikuatkan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan bencana dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Nushy mencatat, selama 1 Januari hingga 31 Desember 2021 tercatat 224 kejadian bencana yang didominasi bencana tanah longsor, banjir dan angin. Sedangkan untuk 2022 kejadian bencana tercatat sampai 27 Oktober 2022 ada 213 kejadian bencana.

“Bencana di dominasi tanah longsor, banjir dan angin,” ungkapnya.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH memandang, Apel Akbar berfungsi sebagai kontrol atas kesiapan dan keberadaan sumber daya manusia dan peralatan penanggulangan bencana. Sebab bencana hidro-meteo-rologi dapat terjadi sewaktu-waktu, maka bisa siap setiap saat ketika dibutuhkan.

Idza mengatakan merujuk pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tentang kemungkinan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di wilayah indonesia masih akan terjadi. Dikarenakan akibat tingginya curah hujan di bulan September sampai Desember bahkan sampai awal tahun depan.

Menurut Idza, fenomena ini terbukti telah terjadi, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes akhir-akhir ini. Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan bencana longsor dan tanah bergerak, di desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, termasuk wilayah sekitar yang merupakan dataran tinggi pegunungan dan perbukitan.

“Meskipun bencana tersebut tidak kita harapkan, namun kita harus terus dan tetap siap siaga serta selalu waspada, apabila sewaktu-waktu bencana terjadi,” katanya.

Advertisements

Sebagai bentuk kesiapsiagaan lembaga pemerintah, seluruh elemen penanggulangan bencana bersama dengan seluruh masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman bencana.

“Tim yang solid dan perlengkapan yang senantiasa siap akan membawa kita pada penanganan bencana yang lebih baik, sehingga digelarnya apel ini sangat penting, mengingat kondisi iklim saat ini yang tidak dapat diprediksi dan berpotensi menimbulkan bencana alam,” harap Idza.

Tidak hanya BPBD yang bertindak, namun partisipasi seluruh pihak untuk turut berperan serta menghadapi kemungkinan terjadinya potensi ancaman bencana. Edukasi dan latihan kesiapsiagaan harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemangku kepentingan.

Kegiatan apel ini yang dihadiri oleh Dandim 0713 Brebes Letkol Inf Tentrem Basuki, Kabag Ops Polres Brebes AKPDodiawan SIK MH, Asisten I Sekda Brebes Drs Khaerul Abidin MM, Staf ahli Bupati bidang Pemerintah Untung Rizaludin SE, Staf ahli Bupati Bidang Ekbang Ir Moh Fuqon A, Ketua Dekranasda Brebes Dr H Warsidin, Camat Se Kabupaten Brebes, Danramil, Kapolsek serta OPD terkait lainya.(Red3/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,908