Dongeng Oma Tanti, Penuh Pesan Moral yang Baik dan Mendidik

TEGAL – Membacakan dongeng atau Mendongeng sebagai pengantar tidur anak, dapat menjadi bekal dalam kehidupan anak sehari-hari.

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Hertanti Pindayani yang di dunia dongeng anak-anak lebih dikenal dengan panggilan Oma Tanti.

Menurut Oma Tanti dalam setiap dongeng yang baik dan mendidik dapat memberikan masukkan moral bagi anak-anak. Terutama dalam mendidik anak sejak masa balita supaya mempunyai rasa tanggung jawab pada diri sendiri yaitu mempunyai rasa empati.

Saat mendongeng di malam hari bersama dengan anak – anak, dapat lebih mendekatkan hati orang tua dengan anak. Sambil mendongeng diselingi dengan memberikan tepukan kasih sayang pada anak, akan membuat anak merasa nyaman dan bahagia.

Supaya anak – anak tidak nakal dan menjadi anak yang baik serta penurut, sedari kecil diberikan dongeng dan nyanyian yang baik, serta berdoa sehingga tidurnya menjadi lelap dan tenang.

“Selain itu dengan mendongeng kita dapat memberikan pelajaran pada anak dalam menjalani kehidupan sehari – hari. Misalnya saat main dengan teman tidak boleh sombong, tidak boleh menang sendiri” kata Oma Tanti.

Semua pesan moral yang baik tersebut dapat tertuang dalam dongeng. Oma Tanti sering mengisi acara mendongeng baik di Panti Asuhan maupun di Panti Jompo.

Selain itu untuk dapat berbagi kasih melalui dongeng secara digital, sehingga dapat tersampaikan kepada seluruh anak-anak di Indonesia. Oma Tanti mendongeng melalui Chanel Youtube Dongeng Oma Tanti, Dongeng Anak – Anak Pintar Indonesia.

Beberapa dongeng yang sudah disampaikan Oma Tanti di Youtube Dongeng Oma Tanti yaitu Negeri Bunga, Legenda Telaga Sawangan, Dua Belas Putri Yang Menari, Kisah Nabi Idris, Lonceng Ajaib dan masih banyak dongeng lainnya.

“Jadi yang mendengarkan Dongeng Oma Tanti pasti menjadi anak pintar” tutur Oma Tanti.

Advertisements

Bagaimana Adik – Adik, pasti tertarik kan untuk mendengarkan Dongeng Oma Tanti?

Jangan Lupa menonton di Chanel Youtube Dongeng Oma Tanti ya..

(Red2/Seni dan Budaya)
Editor : Irene Indah