Cara Menghentikan Tantrum pada Anak

CIRI : Menangis secara berlebihan merupakan salah satu ciri anak yang mengalami tantrum. (BeeNews.id/doc)

TEGAL – Banyak dari orang tua yang belum mengenal istilah Tantrum. Tantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak – anak atau orang – orang dalam kesulitan emosional.

Biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, membangkang, mengomel dan marah.

Tantrum umumnya disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga mereka hanya bisa meluapkan emosinya dengan cara meronta, berteriak, menangis, menjerit, serta menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke lantai.

Pada kasus tertentu, tantrum pada anak mungkin bisa disebabkan oleh gangguan perilaku atau masalah psikologis, seperti depresi psikologis dan autisme.

Selain itu, tantrum juga bisa menjadi ajang anak melakukan observasi dan mengenali cara mendapatkan keinginanannya. Misalnya, saat anak mengamuk untuk mendapatkan sesuatu dan orang tua menuruti keinginannya, ia akan mengulangi cara tersebut di kemudian hari.

Jika terus dibiarkan, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan buruk bagi anak. Tantrum pada anak tidak boleh dibiarkan terus – menerus karena bisa menjadi kebiasaan yang buruk dan memengaruhi perkembangannya di kemudian hari.

Berikut beberapa cara yang dapat menghentikan tantrum :
1. Tetap tenang
2. Cari tahu penyebab anak mengalami tantrum
3. Alihkan perhatian anak
4. Jangan memukul anak

Nah jika anak anda memiliki gejala tantrum, cara diatas dapat menjadi solusi untuk menghentikannya.

Namun jika tantrum pada anak tampak terlalu sering, atau membuatnya menyakiti dirinya atau orang lain, orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendiskusikan perilaku tersebut dan cara tepat menanganinya.
(Red1/Psikologi)

Editor : Irene Indah

Advertisements
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,854