Cetak Ratusan Ribu Pengusaha UMKM Berliterasi Digital, Kemenkominfo Luncurkan Digital Talent Scholarship 2022
SOLO – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menargetkan 200 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki kemampuan pengelolaan keuangan dan pemasaran digital. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo Hary Budiarto pada acara launching Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2022 di Hall Room Hotel Haris, Solo, Rabu (26/01/2022).
Hary mengungkapkan, dari 200 ribu peserta pelatihan tersebut, 30 ribu diantaranya berasal dari Jawa Tengah. Di sini, pihaknya membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk mendapat pelatihan di bidang pemasaran dan pengelolaan keuangan berbasis digital untuk meningkatkan kemampuannya manajerial usahanya di era ekonomi digital.
Pelatihan ini, lanjut Hary, tidak hanya terbatas pada mereka yang sudah memiliki usaha. Namun juga calon wirausahawan atau wirusahawan pemula yang tertarik terjun ke lokapasar, mereka akan didampingi dan dilatih oleh tenaga profesional.
“Untuk lulusan SMK sederajat, anak kuliah, pekerja dan lainnya juga kami latih melalui program digital entrepreneurship academy,” kata Hary.
Pada acara bertajuk Digital Entrepreneurship tersebut, tiga pemerintah daerah di Jawa Tengah menandatangani kerjasama DTS 2022, yakni Kabupaten Tegal, Kabupaten Blora, dan Kota Surakarta. Sebelumnya, Pemkab Tegal sudah menandatangani lebih dulu nota kesepahaman program DTS 2022 dengan Kemenkominfo di akhir tahun 2021 dengan target kepesertaan mencapai 10.000 orang.
Hal ini pula yang diapresiasi pihaknya karena respon cepat Pemkab Tegal dalam menangkap isu digitalisasi UMKM di era ekonomi digital.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta DTS 2022 yang sudah lolos mengikuti program pelatihan ini. Dan terima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah, Bupati Tegal, Bupati Blora, dan Walikota Surakarta,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka pelatihan DTS 2022. Menurutnya, program tersebut selaras dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terus mengupayakan program pengurangan pengangguran.
“Ini menarik, karena problem yang dihadapi pelaku UMKM saat ini adalah marketing. Maka, mereka butuh didampingi untuk bisa mengakses jualan digital yang mau tidak mau sekarang harus dilakukan,” terangnya.
Ditemui usai acara, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan pihaknya sangat mendukung program pemberdayaan UMKM di era ekonomi digital ini dalam memampukan pelaku usaha bersaing di lokapasar dan platform media sosial.
“Hikmah di balik pandemi Covid-19 adalah menyadarkan kita bahwa perubahan cepat di era ekonomi digital dengan dukungan teknologi finanansialnya ini telah mendisrupsi pola-pola perdagangan dan pemasaran konvensional. Pola digital sudah menjadi bagian dari perekonomian masyarakat kita saat ini dengan adanya kemudahan fitur transaksi dan pemasaran pada platform marketplace maupun media sosial,” kata Umi.
Menangkap pergerseran itu, pihaknya telah mencanangkan terlebih dahulu program UMKM Tegal Go Digital di bulan September 2021 lalu dengan menggandeng perusahaan startup PT Kasy Sibernetika Indonesia untuk melatih para pelaku UMKM melalui skema pelatihan yang terstruktur dan berjenjang, termasuk penggunaan aplikasi Kasyr sebagai perangkat lunak point of sales untuk mendukung pencatatan transaksi, stok barang, hingga laporan keuangannya.
(Red2/Industri)
Editor : Irene Indah