Pemakaian Bahasa Indonesia yang Jarang Digunakan dengan Benar
TEGAL – Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki begitu banyak bahasa. Menurut Wikipedia Indonesia, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah dan bahasa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa sangat jarang digunakan untuk kegiatan di luar kegiatan resmi.
Bahasa Indonesia hampir tidak pernah digunakan untuk kehidupan sehari-hari jika orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut berasal dari daerah yang sama. Bahasa Indonesia umumnya hanya digunakan oleh orang-orang yang bersal dari wilayah yang berbeda ketika mereka saling berinteraksi.
Misalnya seseorang yang berasal dari provinisi Jawa Barat yang berbahasa Sunda, bertemu dengan seseorang yang berasal dari provinsi Jawa Tengah yang berbahasa Jawa. Bahkan masyarakat Indonesia yang selama ini telah merasa menggunakan bahasa Indonesia, sebenarnya hampir tidak pernah ditemukan ada yang benar-benar bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika dilakukan pengamatan oleh jurnalis.
Ketika ada beberapa orang mencoba untuk menggunakan bahasa Indonesia, mereka mengalami kesulitan dan merasa kaku untuk berbicara dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Supaya lebih mudah untuk dipahami, kita bisa menonton film atau serial drama luar negeri yang telah di dubbed ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian kita bandingkan dengan film atau sinetron yang asli Indonesia, maka kita bisa dengan sangat jelas merasakan perbedaanya.
Warga negara asing yang mempelajari bahasa Indonesia merasa bingung, karena bahasa Indonesia yang telah mereka pelajari dengan benar ternyata tidak digunakan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri ketika mereka datang ke Indonesia. Misal seorang warga negara Amerika yang mempelajari bahasa Indonesia di Amerika kemudian dia datang ke Indonesia, dia mendapati bahwa bahasa Indonesia yang telah dipelajarinya tidak sama, ketika mencoba untuk berinterasi dengan warga Indonesia yang berada di Indonesia.
Perbedaan tersebut akan terasa semakin jauh ketika warga Amerika tersebut pergi ke wilayah tertentu yang jauh dari ibukota negara. Namun, ketika warga negara Amerika tersebut mempelajari bahasa asing lainnya seperti bahasa Spanyol, dia merasa bahasa Spanyol yang telah dipelajarinya bisa langsung digunakan di negara-negara yang berbahasa Spanyol.
Sementara itu warga negara Indonesia yang mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris, Spanyol, Thailand, dan lain-lain merasakan bahwa bahasa asing yang telah mereka pelajari sebelumnya di Indonesia bisa berguna untuk mereka karena bisa digunakan secara langsung di negara tersebut.
Misal dalam bahasa Inggris kita menghafalkan suatu ungkapan seperti “What are you doing?” atau dalam bahasa Spanyolnya adalah “¿Qué estás haciendo?” maka ungkapan tersebut akan langsung bisa digunakan ketika berkunjung ke negara-negara yang menggunakan ungkapan tersebut.
Berikut adalah contoh perbandingan penggunaan ungkapan dalam bahasa Indonesia yang benar dan yang tidak benar:
No | Bahasa Indonesia yang Benar | Bahasa Indonesia yang Tidak Benar |
1 | Apa yang sedang kamu lakukan? | a. Kamu lagi apa?
b. Ngapain loe? |
2 | Apakah kamu sudah sarapan? | a. Kamu udah makan apa belum?
b. Kamu udah makan belum? c. Udah makan? |
3 | Saya tidak tahu. | a. Aku gak tau deh.
b. Aku nggak tau tuh. c. Gw kagak tau. |
4 | a. Saya datang terlambat hari ini karena saya belum diberitahu tentang perubahan jadwal.
b. Saya datang terlambat hari ini karena tidak ada yang memberitahu saya bahwa jadwal telah diganti. |
a. Saya datengnya telat hari ini ya soalnya gak ada yang ngasih tau gw tuh kalo jadwalnya ganti. |
5 | a. Apakah Anda bisa membantu saya?
b. Apakah kamu bisa membantu aku? c. Apakah kau bisa membantuku? |
a. Bisa bantu gw gak?
b. Mau bantu gw gak? c. Elo bisa bantu gw apa kagak? |
6 | Terima kasih! | Makasih ya … |
Selain beberapa contoh diatas, masih ada ribuan ungkapan, kalimat, pernyataan, dan pernyataan yang tidak digunakan secara baik dan benar. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, tata bahasa yang baik sesuai kaidah tidaklah terlalu penting apalagi jika hanya digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Asalkan bisa saling mengerti satu dan yang lainya, itu saja sudah cukup.
Kedepan diharapkan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa harus merasa canggung atau menjadi kaku. Sehingga saat warga negara asing yang telah mempelajari bahasa Indonesia di negara mereka, saat datang ke Indonesia dapat berkomunikasi dengan warga Indonesia secara baik. (Red3/Pendidikan)
Editor : Irene Indah