Bupati Brebes Dorong Pesantren Jadi Pelopor Lingkungan Berkelanjutan Melalui Eco Pesantren

PESANTREN : Pelatihan Eco Pesantren yang diselenggarakan BAZNAS Kabupaten Brebes secara resmi dibuka oleh Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM. Acara pelatihan bertempat di Aula Islamic Center Brebes. (BeeNews.id/Wijaya Kusuma)

BREBES – Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM membuka secara resmi Pelatihan Eco Pesantren yang diselenggarakan BAZNAS Kabupaten Brebes. Diikuti para pimpinan pondok pesantren, ustadz-ustadzah, serta peserta dari berbagai wilayah di Brebes, di Aula Islamic Center Brebes, Senin (24/11/2025).

Bupati Paramitha menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya pelatihan yang dinilai sangat relevan dengan tantangan lingkungan saat ini. Ia menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran ekologis di tengah masyarakat.

“Kehadiran kita hari ini menjadi bukti bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan keagamaan, tetapi juga memiliki kapasitas besar dalam membangun kesadaran lingkungan dan perilaku hidup berkelanjutan,” ujarnya.

Paramitha juga memberikan apresiasi tinggi kepada BAZNAS Kabupaten Brebes yang terus menunjukkan komitmen dalam program pemberdayaan umat, termasuk melalui konsep Eco Pesantren yang sejalan dengan program unggulan Mberesi Sampah.

Menurut Paramitha, pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu dengan membiasakan pemilahan sampah organik dan nonorganik. Langkah-langkah kecil seperti menghemat energi, mengelola air secara bijak, dan membangun budaya bersih di lingkungan pesantren menjadi bagian penting dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan.

“Saya percaya, bila pesantren menjadi teladan dalam pengelolaan lingkungan, maka para santri akan tumbuh sebagai generasi yang cinta kebersihan dan memiliki kesadaran ekologis yang kuat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Paramitha menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Brebes tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga lingkungan. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari lembaga pendidikan keagamaan, dunia usaha, perbankan, hingga masyarakat luas, menjadi kunci keberhasilan program lingkungan.

“Mari ikuti pelatihan secara sungguh-sungguh agar dapat diterapkan di masing-masing pesantren. Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar dan menjadi langkah awal menuju terwujudnya pesantren yang hijau, sehat, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Ketua BAZNAS Brebes Abdul Haris menjelaskan, pelatihan dirancang agar pengurus pesantren memahami cara mengolah sampah menjadi sumber ekonomi produktif. Menurut Haris, Eco Pesantren bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pengelolaan sampah yang tepat.

Selain itu, kata Haris, pelatihan juga diharapkan mempererat ukhuwah antar pengasuh pondok pesantren serta mengoptimalkan forum komunikasi pesantren yang dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjalankan program Brebes Beres.

“Inilah model yang diharapkan dapat diterapkan di pesantren-pesantren Brebes agar mampu mengelola sampah dan menghasilkan nilai ekonomi yang menguntungkan,” jelas Haris.

Diketahui, pelatihan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu sesi pembukaan dan teori di Islamic Center, kemudian dilanjutkan dengan praktik lapangan di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, Cilacap. Di sana peserta akan mempelajari pengolahan sampah menjadi maggot untuk pakan ternak, pemanfaatan sisa ternak untuk ikan, hingga penggunaan air kolam sebagai pupuk organik.

Pada kesempatan tersebut Bupati Brebes menyerahkan secara simbolis bantuan pelatihan ekonomi produktif Eco Pesantren senilai Rp76 juta dan penyerahan bonus bagi pemenang lomba MTQ melalui program pendidikan Baznas Brebes.

Turut hadir jajaran Forkopimda, kepala instansi vertikal, pimpinan perbankan, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Brebes.
(Red2/Pendidikan)

Editor : Indah Setiawati

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 130,876