Bersih-bersih Sungai dari Sampah Peringati World Cleanup Day 2025 Kabupaten Tegal

ADIWERNA – World Cleanup Day atau WCD yang diperingati setiap tanggal 20 September dirayakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal bersama sejumlah komunitas peduli lingkungan, unsur TNI, pelajar sekolah, dan masyarakat desa dengan aksi membersihkan Sungai Wadas di Desa Kaliwadas, Kecamatan Adiwerna dari timbunan sampah, Jumat (27/09/2025).
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman memimpin langsung aksi bersih-bersih Sungai Wadas di pintu air yang kondisinya tersumbat sampah.
Saat apel persiapan, Bupati Ischak menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah menginisiasi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan bersih-bersih sungai ini sebagai wujud komitmen elemen masyarakat peduli terhadap gerakan penyehatan lingkungan.
“WCD menjadi gerakan nyata yang mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama terhadap bumi yang kita tempati, terutama soal penanganan dan pengelolaan sampah domestik rumah tangga,” ujarnya.
Perilaku membuang sampah sembarangan di tempat yang tidak semestinya seperti sungai harus dihentikan. Pemerintah desa perlu memetakan lingkungan permukiman di tingkat RT/RW yang belum menjalankan sistem pengelolaan sampah dan mendorong pembentukannya secara swadaya serta menjalin kerja sama pembuangan sampah ke tempat pembuangan sampah sementara atau TPS, sembari mengampanyekan pemilahan sampah dari dapur dan 3R (reduce, reuse, dan recycle).
Data timbulan sampah Kabupaten Tegal pada semester satu tahun 2025 mencapai 241.609 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 57 persennya atau sekitar 138.276 ton sampah bisa dikelola melalui program pengurangan dan penanganan terstruktur, termasuk pemrosesan akhir sampah di TPA Penujah dengan control and sanitary landfill yang mampu menangani 113.985 ton sampah per tahun.
Artinya, masih terdapat 103.333 ton sampah yang belum terkelola secara optimal di masyarakat, di mana sampah ini berpotensi masuk ke sistem drainase dan berakhir di sungai melalui aliran permukaan sebagaimana kasus sampah di Sungai Wadas ini.
Aksi bersih-bersih sungai ini memang terlihat parsial atau penanganan di hilir yang sifatnya sementara untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Namun aksi pada peringatan WCD 2025 ini adalah wujud penyampaian pesan moral kepada publik agar kebiasaan warga membuang sampahnya ke sungai sebagai persoalan di hulu segera dihentikan karena telah merusak lingkungan dan merugikan masyarakat luas.
“Kami bersama ratusan relawan dan TNI telah membersihkan sebagian sampah yang menumpuk di pintu air dan setelah pintu air. Tapi karena volume sampahnya luar biasa dan kapasitas tenaga kami yang terbatas, kita putuskan untuk mendatangkan alat berat ekskavator,” tuturnya.
Dengan bantuan alat berat, sampah yang menyumbat di aliran pintu air Sungai Wadas bisa tuntas hari Jumat ini atau paling lambat Sabtu, (27/09/2025).
“Aksi gotong-royong kami di WCD ini sudah berhasil mengangkut sampah dari sungai delapan truk, sekitar 40 ton sampah basah atau 40 persen. Sisanya, yang 60 persen kita selesaikan dengan alat berat,” ujar Ischak.
Menanggapi pesan Bupati Tegal agar pemerintah desa ikut serta menangani persoalan sampah di warganya, Kepala Desa Kaliwadas Rukhamah menyatakan kesiapannya. Bahkan pihaknya melakukan pengerukan sampah di sungai Wadas ini secara rutin dua kali dalam setahun.
“Empat bulan lalu, kami bersama warga baru saja bergotong royong membersihkan sampah di sungai ini dengan ekskavator. Namun, kurangnya kesadaran warga di hulu, sampah kembali menutupi pintu air Sungai Wadas ini, bahkan sudah tampak seperti daratan,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya berencana memasang penghalang sampah berupa kubus apung atapun jaring sampah atau trash barrier di jembatan perbatasan Desa Pagedangan dengan Desa Kaliwadas.
Sementara itu, Ketua WCD Kabupaten Tegal Miswarudin mengimbau warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran Sungai Wadas tidak membuang sampahnya ke sungai. Terlebih, sungai ini memiliki fungsi mengaliri lahan pertanian padi yang menjadi sumber pangan dan kehidupan masyarakat.
Di temui terpisah, salah satu peserta WCD 2025, Putri Azahra, siswi MTs NU Sunan Kalijaga mengaku senang bisa ikut berpartisipasi membersihkan Sungai Wadas.
“Kami senang bisa bekerja sama, saling bergotong royong membersihkan sampah di sungai ini. Kami berharap, warga tidak lagi membuang sampahnya ke sungai karena selain bisa mengakibatkan banjir juga mencemari air dan menimbulkan penyakit,” pungkasnya.
Adapun dalam kesempatan ini, Bupati Ischak menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah kepada SMAN 1 Kramat, SMKN 1 Slawi, SMAN 2 Slawi, SMAN 1 Slawi, SMPN 2 Tarub, SMPN 2 Dukuhwaru, SMPN 1 Dukuhturi, SMPN 1 Margasari, SMPN 2 Slawi, MTs NU 1 Hasyim Asyari Tarub, SDN Jembayat 3, SDN Bogares Kidul 2, SDN Mejasem Barat 3, SDN Batumirah 2 dan SDN Harjosari Lor 2.
(Red2/Pemerintahan)
Editor : Indah Setiawati