China Tunjukkan Taring, Balas Tarif AS 125 Persen dan Tantang Trump Hadapi Perang Dagang

INTERNASIONAL – China kembali membuat dunia tercengang setelah menanggapi kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS), dengan langkah yang tegas dan berani.
Pemerintah Negeri Tirai Bambu menyatakan tidak takut meski AS menetapkan tarif setinggi 245 persen untuk produk-produk asal China. Pernyataan ini disampaikan secara resmi oleh Kementerian Luar Negeri China pada Kamis, 17 April 2025.
Langkah keras dari Washington ini bukan satu-satunya. AS juga mengenakan tarif tambahan lainnya, seperti tarif sebesar 125 persen sebagai balasan perdagangan, tarif 20 persen terkait krisis fentanyl, dan tarif-tarif lainnya yang bervariasi antara 7,5 hingga 100 persen terhadap berbagai produk impor dari China.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya juga telah mengumumkan tarif tinggi untuk sejumlah negara, namun hanya China yang tetap menjadi sasaran utama tanpa penangguhan.
Sebagai respons, China tidak tinggal diam. Beijing segera menaikkan tarif impor terhadap barang-barang dari AS hingga 125 persen. Pemerintah China juga menegaskan bahwa mereka hanya bersedia membuka ruang negosiasi jika AS menunjukkan sikap saling menghormati.
Saat ini, China belum tertarik untuk memulai dialog, sementara negara-negara lain justru memilih merapat ke Washington lewat kesepakatan dagang bilateral guna menghindari ketidakpastian.
Tak hanya itu, China pun langsung membawa persoalan ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menuduh AS melanggar aturan perdagangan internasional. China bahkan melakukan perombakan dengan menunjuk negosiator baru, Li Chenggang, menggantikan Wang Shouwen, sebagai strategi baru untuk menghadapi tekanan dari AS.
Presiden Trump sendiri mengaku masih menunggu China menghubunginya untuk membuat kesepakatan. Namun, ia menegaskan bahwa Beijing harus mengambil langkah lebih dulu, dengan menyebut bahwa “China butuh uang dari AS.” Meski demikian, China tetap percaya diri. Wakil Direktur Biro Statistik Nasional China, Sheng Laiyun, menegaskan bahwa ekonomi China tetap stabil dan kuat.
Menurut data resmi, Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh sebesar 5,4 persen pada kuartal pertama tahun 2025, angka yang sama dengan kuartal sebelumnya. Sheng menyatakan bahwa tarif AS tidak akan menghentikan laju pertumbuhan ekonomi China. Ia juga mengecam keras kebijakan sepihak AS yang dianggap merugikan semua pihak dan memperlambat pemulihan ekonomi dunia.
Dengan posisi yang semakin kokoh, China menegaskan siap menghadapi tantangan global dan tidak akan mundur dalam perang dagang melawan Amerika Serikat.
(Red1/Internasional)
Editor : Indah Setiawati