Kerja Sambil Tidur? Budaya Unik di Jepang Ini Bikin Dunia Tercengang

INEMURI: Sebuah pemandangan umum yang mencerminkan budaya inemuri, di mana tidur singkat saat bekerja dianggap sebagai bentuk dedikasi dan kerja keras.(BeeNews.id/Wildan Rizkiyadi)

JEPANG – Pernah Bayangin Tidur di Kantor Malah Dianggap Rajin? Di Jepang, Itu Hal yang Wajar. Di banyak negara, tidur saat jam kerja bisa jadi bencana. Bisa ditegur, dianggap pemalas, atau bahkan diberhentikan.

Tapi di Jepang, hal sebaliknya justru terjadi. Tidur sebentar di tempat kerja dianggap sebagai bukti bahwa seseorang sudah bekerja keras sampai kelelahan. Fenomena ini dikenal dengan istilah inemuri, dan menjadi bagian dari budaya kerja yang unik di negeri sakura.

Inemuri: Tidur Tapi Tetap Hadir

Secara sederhana, inemuri berarti “tidur sambil hadir”. Jadi meskipun terlihat tertidur, orang tersebut tetap dianggap ikut terlibat dalam aktivitas sekitar. Bayangkan saja ada seseorang tertidur sejenak di meja rapat, bukan berarti dia cuek, justru bisa jadi dia sudah bekerja begitu keras sampai tubuhnya butuh rehat sejenak.

Inemuri biasa dilakukan di meja kantor, di kereta, bahkan saat rapat. Hal ini bukan dianggap tidak sopan, melainkan menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan.

Simbol Komitmen dan Kerja Keras

Jepang dikenal dengan jam kerja panjang dan tekanan tinggi di tempat kerja. Karena itu, istirahat sejenak seperti inemuri menjadi solusi untuk menjaga tenaga dan konsentrasi. Karyawan yang tertidur sesaat justru sering dipandang sebagai pekerja yang sangat berdedikasi.

Perusahaan-perusahaan di Jepang mulai memahami bahwa manusia bukan robot. Memberi kesempatan untuk beristirahat sebentar bisa jadi cara jitu untuk mempertahankan produktivitas jangka panjang.

Istirahat Sebentar, Kinerja Tetap Hebat

Banyak kantor di Jepang bahkan sudah menyediakan tempat khusus untuk tidur siang. Alasannya jelas: karyawan yang bugar dan tidak terlalu lelah cenderung lebih fokus, lebih teliti, dan lebih semangat bekerja.

Konsep inemuri menunjukkan bahwa istirahat bukan berarti malas, tapi bagian dari menjaga kinerja tetap maksimal. Budaya ini juga menanamkan nilai empati, bahwa menjaga kesehatan mental dan fisik karyawan itu penting.

Belajar dari Jepang: Istirahat Juga Perlu Dihargai

Meski belum tentu bisa diterapkan langsung di semua tempat kerja, kita bisa mengambil pelajaran penting dari budaya inemuri. Jangan anggap remeh waktu istirahat. Memberikan ruang bagi tubuh dan pikiran untuk pulih bisa jadi kunci keberhasilan jangka panjang.

Inemuri mengajarkan bahwa kerja keras tidak harus berarti terus-menerus memaksakan diri. Justru dengan istirahat yang cukup, hasil kerja bisa lebih baik dan suasana kerja pun lebih sehat.

Kalau kamu bekerja di tempat yang belum menghargai istirahat, mungkin sudah saatnya mulai diskusi soal pentingnya rehat singkat di tengah padatnya rutinitas. Siapa tahu, budaya kerja ala Jepang ini bisa jadi inspirasi menuju kantor yang lebih manusiawi dan produktif.
(Red1/Internasional)

Editor : Indah Setiawati

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 125,352