Bimtek Dokter dan Nakes RSUD Brebes
BREBES – Puluhan dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes di gembleng soal Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Penggemblengan dikemas dalam bentuk pelatihan dan bimbingan teknis yang dilaksanakan selama 4 hari.
Direktur RSUD Brebes Dr dr Rasipin didampingi jajaran direksi mengungkapkan, Bimtek Pekerti menjadi wujud sinergitas dan kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Yakni, melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).
Kegiatan dengan dihadiri perwakilan pejabat struktural RSUD Brebes termasuk Ketua LP3M Unsoed, Juni Sumarmono dan Kepala Koordinator LP3M, Prof Dr Abdul Aziz SH MM MH. Adapun pesertanya, yaitu 21 dokter spesialis dari 13 departemen, 3 dokter umum, 3 clinical instrustur, serta 3 orang dari bagian Diklat dan Tim Kordik RSUD Brebes.
Tujuan dari kegiatan yang dilangsungkan di Grand Dian Hotel Brebes mulai Senin (23/10) itu, peserta akan menjadi tenaga pengajar pada program college based.
“Bimtek Pekerti menggunakan metode gabungan antara pemberian materi bahasan dengan ceramah, diskusi, kerja mandiri, kerja kelompok. Kemudian, bermain peran praktik mengajar mikro serta pengerjaan tugas perorangan dalam bimbingan fasilitator,” jelasnya saat sambutan.
Dengan pemateri dan narasumber Bimtek pekerti, lanjut Rasipin, menghadirkan dosen senior profesional Unsoed yang ahli dalam bidangnya. Pendampingan materi berlangsung selama empat hari yakni 23-26 Oktober mendatang.
Dengan harapan, para calon tenaga pendidik yang mengikuti Pekerti mampu mencetak tenaga pendidik profesional. “Selain itu, mentor RSUD Brebes bisa bekerja lebih inovatif, kreatif dan telaten dalam mengajar peserta didiknya,” ujarnya.
Rasipin menjelaskan, selain membentuk karakter mentor yang profesional dalam menjalankan tugas. Pihaknya berharap, kemampuan mendidiknya akan lebih membentuk karakter lingkungan belajar menjadi lebih fleksibel.
Perlu diingat, metode pembelajaran dan transfer ilmu paling efektif yakni dengan perasaan senang, nyaman bahagia. “Jika proses pembelajaran berjalan menyenangkan, tentu akan lebih mudah dicerna peserta didik dalam menyampaikan materi,” pungkasnya.(Red3/Kesehatan)
Editor : Irene Indah