Berdiri Museum Situs Semedo, Pemkab Tegal Hibahkan Tanah ke Kemendikbud
SLAWI – Pemerintah Kabupaten Tegal resmi menghibahkan 12 bidang tanah ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI yang di atasnya telah berdiri Museum Situs Semedo. Adapun penandatanganan berita acara serah terima dan naskah perjanjian hibah daerah dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek ini berlangsung di Ruang Rapat Bupati Tegal, Selasa (26/09/2023).
Bupati Tegal Umi Azizah menuturkan melalui kerja sama ini diharapkan bisa memudahkan jajaran kementerian dalam mengembangkan situs Semedo sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan kepurbakalaan serta penelitian arkeologi nasional.
Lebih lanjut, Umi mengaku bangga dengan hadirnya Museum Situs Semedo ini sebagai representasi kehidupan purba di Semedo yang tidak hanya berupa temuan alat-alat batu, tapi juga temuan fosil kepingan tengkorak kepala Homo Erectus yang diperkirakan usianya sekitar 700 ribu tahun sebagai koleksi unggulan Museum Situs Semedo.
Bahkan menurutnya, Museum Situs Semedo sudah menjadi ikon destinasi wisata edukasi unggulan Kabupaten Tegal. Keberadaan museum ini juga menjadi bagian dari upaya konservasi dan pelestarian kawasan cagar budaya di sekitarnya yang membentang sejauh 3,5 kilometer di mana banyak ditemukan fosil fauna binatang darat dan makhluk yang hidupnya ada di laut.
Di sisi lain, keberadaan museum ini juga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar, baik dari sisi lapangan kerja, maupun aktivitas seni budayanya sebagai sektor pendukung seperti kuliner ataupun jasa parkir.
Terkait parkir, Umi menyampaikan jika ruang terbuka untuk menampung kendaraan pengunjung museum masih kurang, sehingga perlu perluasan atau pengembangan lebih lanjut. Seiring dengan itu, dia berharap permasalahan parkir kendaraan bagi pengunjung bisa diperhatikan supaya kenyamanannya terus meningkat.
“Semoga kerja sama yang telah terbangun dan terjalin baik selama ini terus berkembang dan minat atau kecintaan masyarakat kita akan dunia arkeologi juga terus meningkat,” ujarnya.
Senada dengan Umi, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid mengatakan jika Museum Situs Semedo ini didirikan tidak hanya sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda purbakala, tetapi juga sebagai pijakan untuk kehidupan masyarakat sekitar dan masyarakat umum lainnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang tentang kemajuan budaya sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi kebudayaan.
Hilmar menuturkan, Museum Situs Semedo sudah banyak mengalami perubahan mulai dari infrastruktur, lingkungan, kuliner, dan lain sebagainya. Berdasarkan data kunjungan, jumlah wisatawan yang datang ke Museum Situs Semedo sudah sebanding dengan museum nasional.
Hilmar pun berharap ke depannya museum ini bisa menjadi ruang eksplorasi, edukasi, ekspresi ruang budaya dan ruang publik. Sehingga kegiatan apapun yang sifatnya edukatif bisa dilakukan di lingkungan museum ini.
“Alhamdulillah, museum ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal dan mudah-mudahan ke depannya tidak hanya terkait dengan edukasi, tetapi juga bisa menjadi ruang publik dan ekspresi ruang budaya karena sejatinya museum adalah ruang untuk eksplorasi dan edukasi,” ujar Hilmar.
Hilmar menambahkan, keberadaan museum ini perlu didukung ekosistem warga sekitar, pemerintah desa, pemerintah daerah dan komunitas peduli supaya museum ini bisa menjadi ruang bersama. (Red2/Umum)
Editor: Indah Setiawati