HUT Jateng, Upacara Terakhir Ganjar Pranowo
BREBES – Upacara peringatan HUT Jawa Tengah yang digelar di Alun-alun Brebes pada Sabtu (19/8) cukup penuh haru. Sebab, upacara itu adalah upacara terakhir Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Diketahui, Ganjar yang dilantik pada 2013 silam, dan sudah 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jateng. Tepat pada 5 September 2023 nanti, Ganjar sudah pensiun menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan pamit dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jateng. Juga ucapkan terima kasih kepada para Ketua RT dan RW, lurah dan kepala desa, para camat, para anggota dewan, bupati dan walikota, TNI, Polri, Kejaksaan dan seluruh Forkopimda.
“Saya atas nama pribadi ingin mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada bapak ibu dan saudara semua. Terimalah penghormatan saya yang setinggi-tingginya atas pengabdian, ketulusan, dan kerja keras panjenengan. Saya bangga dan terhormat bekerja bersama panjenengan semua,” ucap Ganjar sambil membungkukkan badan dihadapan masyarakat memberi penghormatan.
Ganjar nampak terenyuh saat menyampaikan penghormatan itu. Ia sempat berhenti sejenak karena menahan haru.
Ganjar mengatakan, peran masyarakat Jateng begitu besar dalam sukseskan kepemimpinannya.
Saat ini, Jateng telah berubah menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia.
“Karena pada masa-masa awal menjabat dulu, banyak sekali yang menilai saya dan panjenengan semua tidak akan pernah membuat Jawa Tengah maju dan berkembang. Tapi kita tidak ciut. Kita tidak gentar. Penilaian buruk itu justru memicu adrenalin kita semua bekerja super keras,” ucapnya.
Kerja keras dilakukan untuk memperbaiki itu. Semua sektor digarap, mulai infrastruktur, UMKM, pemberantasan korupsi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Dan alhamdulillah, berkat kerja keras panjenengan semua, saat ini Jawa Tengah banyak dijadikan role model pembangunan nasional di berbagai sektor. Kita juga bisa melihat, saat ini banyak orang yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah,” ucapnya.
Ganjar bersyukur, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik.
Pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Untuk itu Ganjar meminta agar hal yang baik itu tetap dipertahankan.
“Saya percaya, kesadaran ini telah bersemayam dalam ruang pengabdian di hati bapak-ibu semuanya. Maka tak ada sedikitpun keraguan di hati saya, bahwa seluruh kerja baik ini tidak akan luntur selepas saya turun pada 5 September nanti sebagai gubernur. Karena yang kita bangun bukan sekadar ketaatan apalagi ketakutan pada pimpinan, melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah menjadi sistem dan budaya yang kuat,” pungkasnya.(Red3/Umum).
Editor : Irene Indah